Showing posts with label IPS. Show all posts
Showing posts with label IPS. Show all posts

Hakikat, Ciri, dan Faktor Pendorong Adanya Kelompok Sosial

Hakikat, Ciri, dan Faktor Pendorong Adanya Kelompok Sosial – Kelompok soisial adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari individu-individu masyarakat yang mempunyai kesadaran tentang identitas keanggotaannya serta saling berinteraksi satu sama lain. Seorang individu masyarakat pada hakikatnya adalah anggota dari berbagai jenis kelompok sosial, semenjak ia lahir dan bertumbuh kembang. Dengan demikian, kelompok sosial merupakan bagian esensial dalam hidup dan kehidupan sehingga diperlukan adanya pemahaman tentangnya.


A. Hakikat Kelompok Sosial

Semenjak lahir seorang individu masyarakat telah memiliki dua keinginan pokok bagi hidupnya, yakni :

1. Hasrat untuk bersatu dengan individu masyarakat yang lain yang berada disekitarnya.
2. Hasrat untuk menyatu dengan lingkungan alam yang ada disekitarnya,

Keterkaitan serta kebergantungan antara individu masyarakat yang satu dengan lainnya turut menstimulasi seseorang untuk membangun sebuah kelompok masyarakat yang disebut dengan kelompok sosial. Dari beberapa peryataan tersebut, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa kelompok sosial ialah suatu kumpulan individu masyarakat yang mempunyai hubungan san keterkaitan untuk saling berinteraksi sehingganya berdampak pada munculnya rasa kekeluargaan dan saling menyayangi.

B. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Dalam pambahasan mengenai kelompok sosial, setidaknya terdapat tiga kriteria / syarat yang berkaitan dengannya yang dikemukakan oleh Robert K. Merton, diantaranya yakni :

1. Mempunyai pola interaksi yang baik
2. Kelompok-kelompok yang saling berinteraksi mengartikan identitas pribadinya yakni sebagai suatu anggota kelompok tertentu
3. Pihak-pihak yang saling berinteraksi diartikan oleh individu lain sebagai suatu anggota kelompok tertentu

Soerjono Soekanto menyatakan bahwa manusia bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok sosial jika mempunyai beberapa kriteria / syarat tertentu, diantaranya yakni :

a. Terdapatnya suatu kesadaran sebagai bagian dari sebuah kelompok yang saling berkaitan
b. Terdapatnya suatu hubungan timbal balik antar individu yang merupakan anggota kelompok tertentu dengan individu lainnya yang juga merupakan seorang anggota kelompok lain.
c. Terdapatnya sebuah faktor keterikatan yang ada pada masing-masing individu yang juga merupakan seorang anggota kelompok, yang menjadikan keterikatan tersebut semakin kuat. Beberapa haktor tersebut bisa berbentuk visi dan misi yang sama, ideologi serta pemikiran yang sama dan lain sebagainya.
d. Mempunyai struktur, norma, kaidah, dan pola tingkah laku / perilaku yang juga relatif sama.
e. Memiliki sebuah sistem dan prosesi tertentu.

C. Faktor Pendorong Munculnya Kelompok Sosial

Pada prosesinya, pemmbentukan sebuah kelompok sosial terdapat adanya faktor-faktor yang menstimulasi seseorang untuk membangun dan ikut serta dalam sebuah kelompok sosial tertentu. Dorongan-dorongan tersebut diantaranya yakni :

a. Dorongan untuk Bertahan Hidup
b. Dorongan untuk Upaya Penerusan Keturunan
c. Dorongan untuk Peningkatan efektifitas serta efisiensi kinerja

D. Faktor Pembentuk Adanya Kelompok Sosial
Adanya integrasi dengan suatu kelompok sosial adalah hal yang lumrah dan sangat dimaklumi. Contohnya saja, seorang individu yang lahir dalam sebuah keluarga tertentu. Di lain pihak, terdapat pula sesuatu hal yang bisa menjadi pilihan. Faktor-faktor utama yang nampak mengacu pada sebuah pilihan tersebut ialah kedekatan dan kesemaan dalam beberapa hal. Berikut penjelasannya!

1. Kedekatan

Faktor kedekatan meskipun memiliki pengaruh terhadap terlibatnya seorang individu pada suatu kelompok, namun secara matematis tak dapat diukur secara pasti. Kelompok sosial tergabung antara beberapa individuyang saling melakukan interaksi satu dengan yang lainnya. Makin dekatnya hubungan interaksi yang terjadi antar individu, makan secara otomatis akan terjadi kedekatan yang yang lain secara personal, emosional, dan lain sebagainya. Kedekatan fisik mampu meningkatkan kesempatan adanya interaksi serta bentuk aktivitas secara bersama-sama yang memberi peluang terhadap pembentukan sosial.

2. Kesamaan

Pembentuka kelompok sosial bukan hanya bergantung terhadap kedekatan secara fisik, namun juga kesamaan yang terjadi di antara tiap-tiap anggota masyarakatnya telah terjalin rasa persamaan yang mengkristal menjadi sebuah kebiasaan. Secara psikologis seseorang lebih menyukai berhubungan dengan seseorang yang mempunyai banyak kesamaan dengan dirinya. Persamaan yang dimaksud ialah bisa mengenai kesamaan usia, hobi, minat, ideologi, profesi, intelektualitas, agama, dan lain sebagainya. Semakin banyak persamaan yang dimiliki oleh keduanya, maka sangat besar kemungkinan akan terjadi kedekatan yang sangat baik terhadap interaksi terhadap keduanya. Secara umum yang didasarkan pada faktor psikologi, terdapat empat sebab yang menjadi alasan penting bagi dua orang untuk menjadi semakin dekat diantaranya yakni kesamaan dalam hal kepentingan, keturunan, dan nasib.

Soal Sosiologi Kelas 10 Tentang Nilai dan Norma Sosial

Soal Sosiologi Kelas 10 Tentang Nilai dan Norma Sosial – Terdapat belasan soal Sosiologi yang disadur dari pembahasan Nilai serta Norma Sosial.

A. Silanglah (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!

1. Nilai dapat dimaknakan sebagai cita-cita. Hal tersebut dikarenakan nilai merupakan …
a. sarana untuk mencapai tujuan
b. moral dan keyakinan bersama
c. tujuan yang ingin dicapai
d. tindakan sosial
e. harapan untuk berhasil

2. Berikut ini merupakan hal-hal penentu terhadap nilai sosial, kecuali …
a. patokan
b. ukuran
c. keyakinan
d. anggapan
e. nafsu

3. Penyesuaian pada norma bukan hanya bersifat lahiriah, akan tetapi juga bersifat batiniah. Dengan kata lain norma diakui / dipatuhi bukan saja karena takut serta hawatir akan terkena sanksi, akan tetapi dikarenakan …
a. kita harus patuh
b. kebenarannya perlu diuji
c. norma menjamin kehidupan sosial
d. norma merupakan aturan tingkah laku
e. kebenarannya menjadi keyakinan

4. Nilai yang berasal atau bersumber dari unsur-unsur kemauan atau kehendak atau disebut dengan nilai …
a. kebenaran
b. religius
c. moral
d. estetis
e. keindahan

5. Norma-norma / aturan yang diakui serta dipatuhi menurut perasaan dan keyakinan disebut dengan …
a. kelaziman
b. kesusilaan
c. hukum
d. sosial
e. mode

6. Berikut ini merupakan contoh perilaku tindakan yang menyimpang dari norma kelaziman adalah …
a. minum minuman keras di tempat umum
b. buang air kecil di tempat ramai
c. melawan peraturan hukum
d. pembunuhan
e. perkelahian pelajar

7. Sanksi hukuman yang diberikan / dijatuhkan berdasarkan hukum perundang-undangan yang berlaku adalah sanksi norma berupa …
a. adat
b. peraturan
c. kelaziman
d. sosial
e. hukum

8. Bentuk norma sosial di dalam masyarakat di bawah ini yakni …
a. patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu
b. kebiasaan-kebiasaan individu
c. peraturan yang dijalankan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya
d. aturan sosial yang dilakukan secara sukarela
e. perilaku yang pantas menurut orang yang melakukannya

9. Secara mendasar, norma serta nilai sosial yang berisikan aturan permainan, tata tertib, dan petunjuk standar tingkah laku disusun dengan tujuan …
a. membentuk kelompok-kelompok yang berbeda-beda
b. menjamin ketertiban hubungan antarindividu dalam masyarakat
c. mencapai tujuan individu yang beraneka ragam
d. mencegah keinginan individu atau keluarga yang bersifat kompetitif
e. mencegah tindakan-tindakan tradisional

10. Perwujudan dari perbuatan / perilaku tertentu yang dikerjakan oleh individu dalam suatu lingkungan masyarakat, tetapi tidak dilakukan secara berkelanjutan / terus-menerus disebut …
a. kebiasaan (folkways)
b. cara (usage)
c. adat istiadat
d. tata kelakuan (mores)
e. kecenderungan

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan dengan bahasa tulismu sendiri tentang apa yang dimaksud dengan nilai!
2. Jelaskan letak perbedaan antara nilai budaya dan norma!
3. Uraikan dengan singkat dan tepat hal-hal yang berkaitan dengan ciri-ciri nilai sosial!
4. Jelaskan dengan uraian mengenai contoh-contoh norma hukum yang tertulis dan norma hukum yang tak tertulis!
5. Jelaskan dengan bahasa tulismu sendiri mengenai bagaimana Green dan Woods dalam merumuskan nilai sosial!
6. Sebutkan dan jelaskan dengan contoh berkenaan dengan fungsi norma!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mode serta berikan contohnya!
8. Jelaskan peranan penting dari norma agama!
9. Jelaskan letak perbedaan antara MORES dan FOLKWAYS!
10. Jelaskan mengenai makna serta urgensi dari tertib hidup sosial!

Sumber :
Ruswanto, 2009, Sosiologi Untuk SMA dan MA kelas X, Jakarta, CV. Mefi Caraka.

Sosiologi Sebagai Alternatif Solusi Pemecahan Masalah Sosial

Sosiologi Sebagai Alternatif Solusi Pemecahan Masalah Sosial – Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat senantiasa berkembang dan mengalami banyak perubahan sosial. Perubahan sosial ialah setiap lembaga masyarakat dalam sebuah masyarakat yang senantiasa mengalami pembaruan dalam sistem sosial yang berupa nilai-nilai, norma, serta pola perilaku yang begitu dinamis. Perubahan sosial ditinjau melalui masa yang dibutuhkan, disebut dengan evolusi yakni perubahan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan perubahan sosial dalam segala aspek kehidupan masyarakat secara cepat disebut dengan revolusi. Ada lagi istilah mengenai tidak adanya perubahan yang berarti, atau bersifat statis disebut dengan involusi.

Perubahan sosial terjadi salah satu diantaranya disebabkan oleh berkembangnya informasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi, perang, bencana alam, dan sebab-sebab lainnya. Misalnya sebagai contoh, negara Jepang mengalami perubahan besar secara cepat (revolusi) ketika mereka melakukan restorasi di bidang ilmu pengetahuan.
Perubahan sosial dalam interaksi sosial bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa bagian, diantaranya yakni :

1. Perubahan Relasi Sosial Formal

Perubahan relasi sosial formal, yakni perubahan hubungan timbal balik (interaksi) individu dalam suatu kelompok formal antara seorang individu dengan individu kelompoknya. Misalnya kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam sebuah organisasi.

2. Perubahan Relasi Sosial Informal

Perubahan relasi sosial informal ialah perubahan secara internal dalam aktivitas informasi. Misalnya pada zaman dulu seseorang menolong orang yang lain dikarekana adanya sistem gotong royong. Saat ini seorang individu memiliki motovasi untuk menolong dikarenakan adanya keinginan untuk memperoleh upah.

3. Perubahan Relasi Sosial Dalam Rumah Tangga

Perubahan relasi sosail dalam rumah tangga ialah perubahan yang terjadi pada internalisasi keluarga.
Perubahan sosial akan berdampak pada aktivitas sosial. Dampak sosial tersebut bisa berupa dampak negatif dan juga dapat pula berdampak positif. Dampak negatif berupa masalah-masalah sosial. Dampak positifnya bisa berupa semakin baiknya sistem tatanan masyarakat dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa aspek yang berpengaruh pada perubahan sosial :

a. Masalah Perekonomian
Aktivitas perekonomian manusia tidak lain adalah sebagai tujuan dalam rangka pemenuhan hajat hidup manusia. Para ahli sosiologi memiliki pandangan bahwa kegiatan ekonomi seorang individu masyarakat sangatlah penting untuk menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini akan menstimulasi terjadinya perubahan besar terhadap kehidupan sosial masyarakat dan berpotensi merubah banyak hal seperti sistem tatanan kehidupan masyarakat, norma-norma sosial, nilai-nilai sosial, perilaku warga masyarakat, pola interaksi, dan lain sebagainya.

b. Masalah Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA)
Persoalan mengenai SARA ini merupakan hal yang paling sensitif di kalangan lingkungan masyarakat. Konflik sosial seringkali terjadi karena sebab-sebab ini. Terutama di negara Indonesia yang multikultural, isu SARA sangatlah sensitif. Keragaman suku, agama, ras, dan golongan di lingkungan masyarakat Indonesia tidak berorientasi pada perbedaan fisik saja, melainkan meluas terhadap perbedaan yang lainnya seperti ideologi, agama, pandangan politik, dan lain-lain sebagai bukti identitas golongan terhadap masing-masing kelompok individu. Dalam kajian keilmuan sosiologi, keragaman SARA ini diasumsikan sebagai pembedaan yang menampakkan keragaman kelompok sosial, yang muncul karena beberapa faktor diantaranya faktor keturunan, latar belakang masa lalu, dan juga masalah geografis. Pada kenyataannya masalah mengenai SARA ini seringkali dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, biasanya dalam hal politik. Bisa berupa pencitraan terhadap seseorang yang memiliki suku, agama, ras tertentu atau bisa juga digunakan sebagai kampanye negatif untuk menyerang lawan politik yang memiliki suku, agama, ras, tertetentu. SARA tidaklah menunjukkan derajat tinggi atau rendahnya seseorang, meskipun begitu masalah mengenai SARA ini seringkali menjadi sebuah konflik sosial yang cukup besar.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki peranan dalam menyelesaikan masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat. Dengan berbagai kajian-kajian serta penelitian ilmiah yang dilakukan oleh para sosiolog, diharapkan hasil dari penelitian serta kajian tersebut mampu menemukan solusi alternatif terhadap segala bentuk permasalahan yang terjadi.

Peranan Sosiologi Terhadap Kehidupan Masyarakat

Peranan Sosiologi Terhadap Kehidupan Masyarakat – Masyarakat merupakan sekumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi dan berdomisili dalam sebuah wilayah tertentu. Sekumpulan individu tersebut jugan saling berkelompok dan juga berkembang beriringan dengan berkembangnya seorang individu masyarakat yang secara fitrah memiliki akal dan juga budaya. Mayarakat dalam realita kehidupan sosialnya bersifat sangat dinamis. Misalnya saja perbedaaan situasi dan juga kondisi warga masyarakat yang ada di Indonesia terdapat pada masyarakat daerah perkotaan yang memiliki kecenderungan terhadap kehidupan modernitas dan juga masyarakat di daerah pedesaan yang memiliki kecenderungan terhadap kehidupan yang sederhana dan penuh dengan kehidupan sub tradisional.

Di samping hal-hal tersebut, terdapat juga perbedaan dari sisi letak geografis. Dalam hal ini perbedaan terletak pada wilayah pedesaan dan perkotaan. Kaitannya sama dengan beberapa hal mengenai penjelasan di atas. Selanjutnya perbedaan dalam hal profesi yakni masyarakat pertanian di daerah pedesaan dan masyarakat industri yang secara umum berada di daerah perkotaan. Tiap-tiap warga masyarakat akan berupaya untuk melestarikan identitas akar budayanya. Jika terjadi prosesi perubahan budaya yang tidak berkesesuaian dengan identitas budaya serta sosialnya maka akan berpotensi memunculkan banyak masalah sosial. Mayarakat dalam cakupan yang luas mempunyai karakteristik yang khas, sistem, adat istiadat, serta norma yang kompleks. Dengan adanya rasionalisasi tersebut maka secara otomatis masalah sosial yang ada pun akan semakin beragam dan kompleks.

Sosiologi diaharapkan mampu menelaah serta membantu dalam hal penyelesaian tiap-tiap masalah sosial dalam rangka menciptakan lingkungan warga masyarakat yang baik dan sejahtera. Para sosiolog mempunyai peranan esensial dalam lingkungan masyarakat, diantaranya ialah sosiolog sebagai ahli riset, sebagai konsultan terhadap segala kebijakan, sebagai pelaksana teknis, dan juga sebagai pendidik di kalangan masyarakat.

Peranan Sosiologi

Secara sederhana sosiologi bisa dimaknakan sebagai sebuak keilmuan yang menelaah tentang kajian kemasyarakatan. Individu yang menjadi pemeran terapan kajian sosiologi ke dalam kehidupan bermasyarakat disebut dengan sosiolog. Berikut ini beberapa peranan kajian keilmuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat diantaranya yakni sebagai bahan kajian riset / penelitian, sebagai acuan dalam penentuan kebijakan, sebagai pedoman teknis, dan sebagai rujukan terhadap pendidikan masyarakat. Berikut penjabarannya!

1. Sosiologi Sebagai Bahan Kajian Riset / Penelitian

Kehidupan bermasyaakat yang kian dinamis menjadikan sosiologi sebagai bahan kajian penelitian yang menarik dalam menemukan sesuatu yang baru dalam lingkungan masyarakat. Temuan-temuan yang berupa data di lapangan akan dikumpulkan dan selanjutnya diolah sebagai bahan kajian penelitian. Diharapkan dengan penelitian yang dilakukan mampu menghadirlkan formula-formula baru bagi kehidupan bermasyarakat yang teratur dan sejahtera. Hal tersebut juga berkaitan dengan peranan sosiolog sebagai periset / peneliti dalam kajian keilmuan sosiologi.

2. Sebagai Acuan dalam Penentuan Kebijakan

Peranan sosiologi berikutnya ialah sebagai acuan dalam penentuan kebijakan. Hal tersebut secara langsung mungkin akan lebih diperankan oleh pemangku kebijakan seperti lembaga eksekutif. Dalam menentukan sebuah kebijakan tertentu yang sesuai dengan keadaan masyarakat setempat, pemerintah dapat menjadikan kajian sosiologi sebagai bahan acuan untuk menentukan kebijakan seperti apa yang sesuai dengan keterbutuhan masyarakat pada suatu wilayah tertentu. Hal tersebut juga senada dengan peranan sosiolog sebagai konsultan dalam masalah kebijakan sosial.

3. Sebagai Pedoman Teknis

Peranan sosiologi berikutnya sebagai pedoman teknis dalam pelaksanaan terapan di lapangan. Pada norma tertulis yang ada tentu bisa menjadi acuan dalam rangka mengantisipasi adanya perilaku penyimpangan sosial. Sedangkan norma yang tak tertulis di lingkungan masyarakat pada hakikatnya juga merupakan rujukan untuk melakukan hal-hal yang baik dan dapat diterima di lingkungan masyarakat. Misalnya saja, ketua RT setempat di lingkungan A secara rutin menggelar kerja bakti setiap hari minggu pagi. Norma tak tertulis di lingkungan tersebut menganjurkan agar tiap warga ikut serta dalam kegiatan tersebut. Agar kita dapat diterima di lingkungan masyarakat dan supaya tidak mendapatkan sanksi sosial, maka sebaiknya kita ikut serta dalam kegiatan kerja bakti tersebut.

4. Sebagai Rujukan Terhadap Pendidikan Masyarakat

Kajian keilmuan sosiologi senantiasa menyajikan data berupa fakta objektif. Meskipun sosiologi lahir dari masyarakat, namun kajian keilmuan yang berasal dari masyarakat ini tetap bisa menjadi rujukan yang baik dalam rangka mendidik masyarakat agar senantiasa menjadi pribadi yang baik dan tidak melakukan perilaku yang menyimpang. Hal ini berkaitan dengan peranan sosiolog sebagai pendidik masyarakat yang turut memberikan pendidikan serta model konkret bagi masyarakat. Sosiolog juga melibatkan diri dalam penyelesaian konflik sosial yang secara teknis bisa diperankan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lain-lain.

Sumber :
http://www.cpuik.com/2013/10/fungsi-sosiologi-dan-peran-sosiolog-di.html?m=0

Cara-Cara Pengendalian Sosial dalam Lingkungan Masyarakat

Cara-Cara Pengendalian Sosial dalam Lingkungan Masyarakat – Dalam pengendalian sosial setidaknya terdapat dua sifat diantaranya yakni prefentif dan represif. Preventif ialah sebuah pengendalian sosial yang diterapkan dalam rangka pencegahan untuk mengantisipasi penyimpangan sosial sebelum hal tersebut terjadi. Sedangkan represif ialah pengendalian sosial yang diterapkan ketika pelanggaran sosial telah terjadi berupa teguran serta hukuman dan lain sebagainya. Terdapat beberapa cara mengenai pengendalian sosial yang efektif diterapkan di lingkungan masyarakat. Roucek menyatakan bahwa pengendalian sosial bisa diterapkan melalui instansi / institusi atau non institusi, simbolik, secara lisan, sampai dengan memberikan sansksi. Sedangkan menurut Fromm, pengendalian sosial bisa diterapkan dengan cara sosialisasi. Berikut beberapa cara-cara pengendalian sosial yang bisa diterapkan di masyarakat:


1. Cara Pengendalian Sosial Melalui Institusi dan Non Institusi


Cara pengendalian sosial dengan cara melalui institusi ialah dengan cara pemberdayaan lembaga sosial yang terdapat dalam lingkungan masyarakat. Misalnya saja seperti lembaga hukum, agama, pendidikan, keluarga, ekonomi, dan lain-lain. Sedangkan cara pengendalian sosial dengan cara non institusi ialah cara pengendalian sosial yang diterapkan dengan cara diluar institusi yang ada. Misalnya saja pengendalian sosial yang dilakukan oleh perorangan atau kolektif. Cara pengendalian ini bersifat ilegal dan seringkali menimbulkan masalah baru misalnya dengan menggunakan kekerasan.


2. Pengendalian Secara Lisan, Simbolik, dan Kekerasan


Cara pengendalian sosial dengan cara lisan serta simbolik dinamakan dengan cara pengendalian sosial dengan persuasif. Cara ini memfokuskan pada upaya untuk mengarahkan serta mengajak seorang individu agar tidak terjerumus ke dalam bentuk perilaku menyimpang serta senantiasa taat pada setiap aturan yang berlaku di masyarakat. Pengendalian sosial dengan cara lisan diterapkan melalui cara mengajak, menasehati, berbicara empat mata (verbal) dan lain sebagainya. Sedangkan pengendalian sosial dengan cara simbolik diterapkan dengan bentuk tulisan, iklan, pemberian cendera mata dan lain-lain. Cara pengendalian sosial dengan jalan kekerasan dinamakan dengan koersif. Cara ini memfokuskan pada perilaku tindakan dengan memanfaatkan sentuhan fisik. Tindakan ini bertujuan agar si pelaku pelanggaran merasa kapok dan jera sehingga ia tidak lagi melakukan hal-hal yang melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.


3. Pengendalian Sosial Melalui Imbalan dan Hukuman


Cara pengendalian sosial dengan cara imbalan memiliki kecenderungan terhadap sifat prefentif. Seorang individu masyarakat diberikan penghargaan ketika ia melakukan hal-hal baik yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku serta tidak pernah melanggarnya. Misalnya saja, seorang murid di sebuah sekolah mendapatkan hadiah dari kepala sekolah berupa buku dan alat-alat tulis. Hal tersebut ia dapatkan karena murid tersebut tidak perbah sekali pun absen dan terlambat sekolah. Ia menjadi murid teladan dan panutan bagi siswa lain agar selalu disiplin dalam hal apapun. Selanjutnya cara pengendalian sosial yang dalam bentuk hukuman / sanksi memiliki kecenderungan terhadap sifat refresif. Cara ini memiliki tujuan agar si pelaku pelanggaran tersadar dan tidak akan mengulangi perbuatannya kembali.


4. Cara Pengendalian Sosial Formal dan Onformal


Cara pengendalian formal ialah cara yang biasanya diterapkan oleh lembaga-lembaga legal yang mempunyai aturan-aturan yang bersifat resmi dan mengikat. Misalnya saja perusahaan, organisasi massa, lembaga hukum dan peradilan dan lain sebagainnya. Aturan-aturan yang ada pada lembaga ini secara umum memiliki norma tertulis dan terdapat strandard operasionalnya. Misalnya saja suatu perusahaan yang telah membuat sebuah aturan tentang keaikan jabatan, insentif, peraturan kerja lainnya dan juga beserta sanksi-sanksi atas segala pelanggaran. Sedangkan cara pengendalian informal ialah cara pengendalian sosial yang diterapkan oleh sejumlah komunitas / kelompok kecil, tidak resmi, dan tidak memiliki aturan resmi / norma yang tertulis. Misalnya saja aturan-aturan yang terdapat dalam sebuah keluarga atau komunitas sosial. Cara pengendalian dalam komunitas ini memiliki kecenderungan bersifat insidental, spontan, dan tak terencana.


5. Cara Pengendalian Sosial Melalui Sosialisasi



Jika masyarakat menginginkan adanya efektivitas pengendalian sosial, maka setiap anggota masyarakat semestinya harus memiliki perilaku yang berkesesuaian dnegan nilai dan juga norma sosial yang menjadi aturan hidup dalam kehidupan bermasyarakat. Supaya tiap anggota masyarakat memiliki perilaku yang berkesesuaian dengan nilai dna juga norma tersebut, maka dibutuhkan adanya sebuah prosesei penanaman nilai dan juga norma yang dinamakan dengan sosialisasi. Individu masyarakat menjadi terkendali dengan adanya sosialisasi sehingga mereka tidak melakukan hal-hal yang menyimang. Sosialisai berperan sebagai pembentik kebiasaan, hasrat, dan juga adat istiadat. Jika masing-masing individu mempunyai pengalaman sosialisasi yang setara, maka dapat dipastikan mereka akan secara serta merta akan memiliki perilaku yang berkesesuaian dengan apa yang diharapkan.

Sumber :
http://klikbelajar.com/pengetahuan-sosial/cara-pengendalian-sosial/

Soal Sosiologi Kelas 10 Tentang Sosialisasi dan Kepribadian

Soal Sosiologi Kelas 10 Tentang Sosialisasi dan Kepribadian – Berikut terdapat berbagai soal Sosiologi mengenai sosialisasi serta kepribadian. Selamat mengerjakan.

A. Pilihlah jawaban dengan membubuhkan tanda Silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e yang berisikan pernyataan yang dianggap benar!

1. Unsur utama dari sosialisasi ialah …
a. proses pendidikan dan perkembangan
b. proses meniru
c. guru mengajar murid
d. proses pergaulan
e. ibu pengasuh anak

2. Prosesi sosialisasi pada lingkungan masyarakat berbeda dari prosesi sosialisasi masyarakat lain, perbedaan ini ditentukan oleh …
a. tindakan sosial
b. hidup sosial masyarakat
c. kemauan masyarakat
d. pendidikan
e. kebudayaan masyarakat

3. Pendidikan seks yang tidak moderat dan terlalu ketat dalam sebuah kultur kebudayaan berpotensi mengakibatkan …
a. tindakan agresif yang negatif
b. tindakan statis
c. tindakan agresif yang positif
d. rasa malu
e. tindakan menghargai orang lain

4. Sosialisasi dengan menggunakan media massa, misalnya saja dengan menggunakan televisi memiliki dampak negatif atau positif. Dampak positif dari penggunaan media tersebut ialah dapat menumbuhkan …
a. sikap kekerasan
b. pengetahuan
c. sikap pergaulan bebas
d. sikap konsumtif
e. sikap brutal

5. Lingkungan sekolah adalah salah satu wadah / media sosialisasi. Hal tersebut dikarenakan sekolah memiliki fungsi sebagai …
a. lembaga sosial
b. tempat pertemuan anak
c. penggantian peranan keluarga
d. menyalurkan berbagai nilai dan norma sosial
e. memiliki berbagai nilai dan norma sosial

6. Sosiolog yang melakukan peralihan kedirian melalui kepribadian ialah …
a. Frend
b. Cooley
c. E.B. Taylor
d. Mead
e. Goffman

7. Keluarga adalah salah satu wadah media sosialisasi yang sangat penting karena keluarga berpotensi …
a. menjamin perlindungan terhadap anak
b. memenuhi kebutuhan fisik anak
c. menjamin kesehatan anak
d. perantara pertama pengenalan nilai dan norma terhadap anak
e. menentukan martabat anak

8. Nilai material ialah segala hal yang …
a. berguna untuk suatu aktifitas dalam hidupnya
b. menyangkut kebutuhan fisik manusia
c. berasal dari proses berpikir yang teratur
d. berasal dari unsur rasa atau estetika manusia
e. berguna untuk memenuhi kebutuhan rohani

9. Pada hakikatnya proses sosialisasi ialah …
a. mempelajari nilai dan norma di dalam masyarakat
b. penolakan terhadap nilai dan norma dari kelompok masyarakat lain
c. penciptaan nilai-nilai dan norma-norma baru
d. perpaduan antara nilai di dalam suatu masyarakat
e. kebiasaan-kebiasaan individu dalam masyarakat

10. Wadah sosialisasi yang utama dan pertama bagi seorang individu sejak ia dilahirkan ialah …
a. teman bermain
b. keluarga
c. media cetak
d. media elektronik
e. sekolah

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sosialisasi!
2. Jelaskan apa yang disebut dengan istilah pembentukan kepribadian!
3. Sebutkan dan jelaskan mengenai berbagai hasrat sebagai pondasi dasar terbentuknya masyarakat!
4. Uraiakan dengan singkat dan jelas mengenai 5 faktor yang menjadi dasar dalam kepribadian!
5. Jelaskan mengapa keluarga memiliki peranan penting terhadap sosialisasi anak?
6. Sebutkan dan jelaskan mengenai 4 (empat) faktor penting yang berpengaruh pada pembentukan kepribadian!
7. Jelaskan letak perbedaan antara media cetak dan media komunikasi!
8. Apa pengaruh dari media cetak dan media komunikasi bagi manusia menurut anda? Sebutkan minimal 3 (tiga) alasan!
9. Apa yang anda ketahui tentang peranan sosial?
10. Apa yang anda ketahui tentang kedudukan sosial manusia dalam sebuah lingkungan masyarakat?

Sumber :
Ruswanto, 2009, Sosiologi Untuk SMA dan MA kelas X, Jakarta, CV. Mefi Caraka.

Soal Sosiologi Kelas 10 Tentang Penyimpangan Sosial

Soal Sosiologi Kelas 10 Tentang Penyimpangan Sosial – Yuk kita kerjakan latihan-latihan soal berikut ini.

A. Pilihlah jawaban yang menurut anda paling tepat dengan membubuhkan tanda (X) Silang pada huruf a, b, c, d, atau e!

1. Perilaku menyimpang adalah perbuatan yang …
a. memperhatikan dorongan hati
b. mematuhi nilai dan mengabaikan norma
c. mengabaikan nilai dan norma
d. melarang nilai dan norma
e. melanggar keinginan kita

2. Berikut ini yang merupakan contoh komunitas / kelompok subkebudayaan menyimpang adalah …
a. kelompok petani
b. kelompok remaja
c. geng anak-anak nakal
d. perkampungan miskin
e. masyarakat miskin

3. Tawuran antar pelajar termasuk ke dalam perwujudan dari perilaku menyimpang, hal tersebut dikarekan perilaku tersebut adalah …
a. tidak merugikan orang lain
b. buang-buang waktu
c. bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat
d. dilarang oleh pihak keamanan
e. tidak disenangi orang tua

4. Penyimpangan yang dilakukan oleh suatu kelompok ditandai dengan adanya perilaku yang didasarkan pada subkebudayaan yang menyimpang. Berikut ini merupakan contoh dari salah satu dari sifat subkebudayaan yang menyimpang ialah …
a. lebih dinamis
b. tidak mau menerima norma-norma masyarakat
c. menolak unsur budaya yang masuk dari bangsa lain
d. sangat statis
e. mau menerima norma-norma masyarakat

5. Konsumsi narkotika yang disalahgunakan berpotensi mengakibatkan ketagihan / ketergantungan atau yang lebih dikenal dengan sebutan …
a. halusinasi
b. analgetik
c. depedensi
d. addiksi
e. habituasi

6. Perilaku menyendiri / Pengasingan diri adalah salah satu tipe bentuk perilaku yang menyimpang. Hal tersebut dikarenakan tindakan ini berpotensi …
a. menimbulkan sikap apatis
b. mengurangi pertikaian
c. menimbulkan pertentangan
d. bersikap dinamis
e. menyebabkan orang sering marah

7. Ketergantungan terhadap obat-obatan tertentu disebut dengan istilah …
a. over dosis
b. hibernasi
c. habituasi
d. analgetika
e. addiksi

8. Indikasi dari bentuk penyimpangan primer, ditandai oleh sebuah perilaku yang bersifat …
a. kelompok
b. berulang-ulang
c. pribadi
d. terpaksa
e. temporer

9. Sosialisasi yang tidak efektif, tidak berjalan dengan baik serta, tidak sempurna berpotensi mengakibatkan …
a. penyesuaian kebudayaan
b. penyesuaian pola perilaku
c. penyimpangan dari subkebudayaan
d. sikap apatis
e. penyimpangan dari pola perilaku masyarakat

10. Seorang warga negara yang memliki perilaku menyimpang mempunyai kecenderungan mengikuti komunitas / kelompok subkebudayaan yang menyimpang dikarenakan perbuatannya …
a. tidak diterima oleh masyarakat umum
b. disenangi oleh masyarakat
c. kurang sempurna
d. hanya menenangkan orang lain
e. diterima oleh masyarakat

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang singkat dan tepat!
1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai perilaku menyimpang!
2. Sebutkan dan jelaskan dengan contoh karakteristik perilaku menyimpang!
3. Jelaskan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang!
4. Sebutkan dan jelaskan macam atau jenis-jenis dari perilaku menyimpang!
5. Uraiakan dengan contoh mengenai gangguan keamanan yang merupakan akibat penyalahgunaan narkotika!
6. Apa saja jenis narkotika yang kamu ketahui dan jelaskandampak buruk yang disertainya! Min 3 (tiga) jenis narkotika!
7. Apa pendapatmu mengenai pernyataan bahwa “perilaku seksual di luar nikah bertentangan dengan nilai agama dan nilai sosial”?
8. Jelaskan apa yang disebut dengan kerumunan serta sebutkan bentuk-bentuk kerumunan secara umum!
9. Upaya apa yang akan anda lakukan untuk membubarkan suatu kerumunan?
10. Jelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan publik serta berikan contohnya minimal 3 (tiga) buah!

Sumber :
Ruswanto, 2009, Sosiologi Untuk SMA dan MA kelas X, Jakarta, CV. Mefi Caraka.

Soal Sosiologi Kelas 11 Tentang Mobilitas Sosial

Soal Sosiologi Kelas 11 Tentang Mobilitas Sosial – Simak baik-baik dan kerjakan soal Latihan Sosiologi berikut ini.

Petunjuk Teknis!

Jawablah pertanyaan soal pilihan ganda di bawah ini dengan membubuhkan tanda (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang dianggap paling benar!

1. Astri Soesanto merupakan seorang sosiolog indonesia. Ia menyatakan pandangannya mengenai kelompok sosial. Pandangan tersebut ialah …
a. kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap
b. sekelompok orang yang saling berinteraksi
c. kesatuan individu yang mengalami
d. jumlah anggota dan nilai-nilai yang dihadapi bersama
e. kesatuan manusia yang hidup bersama interaksi psikologis

2. Kita seringkali mendapati bahwa masyarakat penduduk suatu desa yang orang-orangnya memiliki ikatan keluarga. Pembentukan kelompok dalam masyarakat ini berdasarkan pada …
a. pengalaman praktis
b. kesamaan daerah
c. kesamaan keturunan
d. kesamaan ciri fisik
e. kesamaan kepentingan

3. Organisasi buruh berkulit hitam seperti di kawasan Amerika Serikat adalah kelompok sosial yang dilatarbelakangi oleh persamaan …
a. dibidang pekerjaan
b. daerah asal
c. keturunan / ras
d. keperihatinan
e. emosional

4. Kelompok / komunitas orang miskin serta orang kaya hanya berdasarkan pada satu ciri / kriteria dalam pembentukannya. Pada klasifikasi dalam kelompok sosial termasuk pada …
a. kelompok masyarakat
b. social group
c. kelompok asosiasi
d. kelompok ekonomi
e. kelompok statistik

5. Dasar pengklasifikasian masyarakat secara statistik lebih difokuskan pada hal berikut yakni …
a. pelajar, mahasiswa, dan intelektual
b. mata pencaharian, usia, dan jenis kelamin
c. sekolah, organisasi politik, dan PGRI
d. kesenian, olahraga, dan keagamaan
e. masyarakat kumuh, masyarakat elite, dan masyarakat tradisional

6. Sekumpulan manusia yang berada di suatu wilayah / tempat, tetapi di antara mereka tidak berhubungan secara tetap, disebut dengan …
a. kerumunan
b. kelompok sosial
c. PGRI
d. publik
e. massa

7. Berikut ini merupakan karakteristik / Ciri-ciri kerumunan sosial ialah, kecuali …
a. bersifat fisik dan tidak ada hubungan batin
b. adanya pusat perhatian
c. adanya persamaan kepentingan
d. mempunyai kedudukan sosial yang sama
e. orang-orangnya tidak saling kenal

8. Berikut ini yang merupakan contoh kerumunan yang perhatiannya tidak amat penting, namun memiliki persamaan visi / tujuan yang terfokus pada aktivitas kerumunan dan kepuasan yang dihasilkan adalah …
a. menghadiri khotbah keagamaan
b. orang yang berpesta dan berdansa
c. antrean di terminal bis
d. penonton film di bioskop
e. penonton tukang obat

9. Kelompok sosial yang berdasarkanatas kepentingan bersama serta adanya pengorganisasian ialah …
a. publik
b. massa
c. formal audience
d. keluarga besar
e. kerumunan

10. Berikut ini yang bukan merupakan kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan anggota masyarakat ke dalam sebuah lapisan adalah …
a. kedisiplinan
b. ilmu pengetahuan
c. kehormatan
d. kekuasaan
e. kekayaan

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!

1. Jelaskan secara definitif tentang mobilitas sosial secara vertikal dan berikan contohnya!
2. Jelaskan secara definitif tentang mobilitas sosial secara horizontal dan berikan masing-masing contohnya!
3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara dua bentuk mobilitas sosial naik dan menurun!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mobilitas terintegrasi dan berikan contohnya!
5. Jelaskan dan uraikan faktor individu yang menjadi penentu mobilitas sosial!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan adaptasi terhadap mobilitas sosial!
7. Jelaskan apa yang di maksud ruang publik!
8. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan formal audience!
9. Sebuah lapisan dalam masyarakat yang merupakan tempat bagi setiap orang yang memiliki kedudukan dan peranan masing-masing disebut dengan …
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masyarakat primitif!

Sumber :
Waluya, Bagja. 2009, Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk kela XI SMA dan MA, Jakarta, CV. PT. Setia Purna Inves.

Uraian Sejarah & Peristiwa G30 S PKI

Uraian Sejarah & Peristiwa G30 S PKI – Gerakan 30 September atau dikenal dengan sebutan G30 S PKI / Gerakan September Tiga Puluh (Gestapu) / Gerakan Satu Oktober (Gestok). Gerakan ini merupakan sebuah tindakan makar yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam rangka upaya percobaan kudeta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gerakan ini menargetkan 7 orang perwira tinggi TNI sebagai sasaran mereka. PKI menganggap ke 7 perwira tinggai TNI adalah kelompok yang paling besar menyuarakan anti komunisme di Indonesia.

Partai Komunis Indonesia adalah partai dengan ideologi komunis yang paling banyak massa pengikutnya di seluruh dunia. PKI juga menaungi perkumpulan serikat buruh, gerakan wanita, komunitas penulis, artis, dan masih banyak lagi. Pada tanggal 1 Oktober dini hari telah terjadi penculikan atas enam jenderal dalam peristiwa percobaan kudeta yang didalangi oleh PKI. Disaat yang mencekam pada akhir bulan September 1965 munculah sebuah isu mengenai terbentuknya Dewan Jenderal yang berencana untuk menggulingkan Soekarno dari kursi kepresidenan. Akan tetapi yang tak terduga adalah terjadinya operasi penculikan para Jenderal TNI Angkatan Darat.

Para perwira yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut diantaranya ialah Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjend TNI Mas Tirtodarmoni Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjend TNU Donald Isaac Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, Bripka Karel Satsuit Tubun, Kolonel Katamso Darmokusumo, dan Letkol Sugiyanto Mangunwiyoto.

Selain dari para korban tersebut, yang menjadi sasaran utama dari operasi ini adalah Jenderal TNI Abdul Harris Nasution. Akan tetapi beliau berhasil selamat dari upaya pembunuhan terhadapnya. Namun sayangnya puteri Ahmad Yani yang bernama Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya yakni Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam peristiwa tersebut. Korban penculikan oleh PKI yang tewas, jenazahnya dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di daerah lubang buaya Pondok Gede Jakarta. jenazah mereka baru ditemukan pada tanggal 3 Oktober 1965.

Setelah penculikan dan pembunuhan dilakukan terhadap perwira TNI AD, PKI terus bergerak dan mengusai Kantor Telekomunikasi dan studio RRI (Radio Republik Indonesia). Selanjutnya PKI mulai menyoarkan berita tentang pengumuman Gerakan 30 September yang diperuntukkan terhadap para petinggi Dewan Jenderal yang mereka fitnah akan melancarkan kudeta. Selain itu mereka juga mengumumkan adanya Dewan Revolusi yang dipimpin oleh Letkol Untung Sutopo.

Selanjutnya Presiden Soekarno melantik Mayjen Suharto sebagai Menteri / Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1966, Soekarno memandatkan kekuasaan tak terbatas yang dikenal dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Super Semar) dengan tujuan untuk membalikkan keadaan menjadi lebih stabil dan terkendali. Wewenang tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya oleh Suharto dalam menagani PKI. Pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965, pada hari berikutnya yakni tanggal 1 Oktober Pemerintah menetapkan sebagai hari kesaktian Pancasila.

Di era Orde Baru untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, pemerintah seringkali memutarkan film yang menayangkan kronologis kejadian tersebut. Selain itu upacara bendera juga diselenggarakan setiap tahunnya di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya. Dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga pada makam Pahlawan Revolusi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Di era reformasi, pemutaran film yang menayangkan peristiwa Gerakan 30 September PKI tak lagi ditayangkan. Akan tetapi prosesi tabur bunga masih tetap beranjut hingga saat ini.

Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia (Uraian Lengkap)

Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia (Uraian Lengkap) – Agama Islam merupakan agama yang paling banyak penganutnya di Indonesia. Meskipun begitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini bukanlah berasal dari Indonesia, melainkan dari Timur Tengah, Arab Saudi. Mengenai masuknya agama Islam di bumi Nusantara, masih terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai hal tersebut. Sebagian besar ahli sejarah berpendapat bahwa agama Islam mulai masuk ke wilayah Nusantara sekitar abad ke-7 sampai abad ke-8 Masehi. Pendapat ini berlandaskan pada keterangan yang berasal dari zaman dinasti Tang Cina yang menceritakan tentang orang-orang Arab yang tidak jadi melakukan penyerangan terhadap Ho Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima pada tahun 674 Masehi.

Sebagian ahli sejarah lainnya menyebutkan bahwa masuknya agama Islam ke bumi Nusantara ialah pada abad ke-13 Masehi. Keterangan ini disandarkan pada lengsernya dinasti Abbassiah di kota Baghdad pada tahun 1258 Masehi. Keterangan tersebut juga diperkuat dengan adanya peryataan dari Marco Polo pada tahun 1292, Ibnu Batuttah pada abad ke-14, dan pada batu nisan pusara Sultan Malik Al Saleh pada tahun 1297 di kerajaan Samudera Pasai.

Selain itu juga terdapat banyak perselisihan diantara ahli sejarah berkenaan dengan negara asal pembawa agama Islam ke Nusantara. Perbedaan tersebut mengerucut pada beberapa negara yang diduga pertama kali membawa agama Islam diantaranya ialah bangsa Arab, Persia, atau India. Namun sebagian besar ahli sejarah berpendapat bahwa agama Islam dibawa oleh bangsa Gujarat (India Barat). Mereka juga berpendapat bahwa yang membawa ajaran agama Islam ke Nusantara adalah dari golongan mubaligh, pedagang, dan ahli tasawuf.

Prosesi masuknya agama Islam ke Indonesia dilakukan dengan cara damai dan berangsur-angsur (bertahap). Penyebaran agama Islam dilakukan melalui beberapa media / cara, diantaranya ialah melalui perdagangan, Pernikahan, Ajaran Tasawuf, Pendidikan, Seni Budaya, dan Dakwah. Berikut penjelasannya!

a. Melalui Perdagangan


Pada mulanya Islam berkembang melalui prosesi perdagangan yang dilakukan oleh pembawa ajaran agama Islam dengan bangsa pribumi (Indonesia). Pada abad ke-7 yang diperkirakan masuknya agam Islam ke Indonesia, juga ditandai dengan pesatnya kemajuan lalu lintas pelayaran untuk kepentingan dagang hingga abad ke-16 Masehi. Prosesi penyebaran agama Islam pada saat itu juga didukung oleh situasi dan kondisi perpolitikan kerajaan-kerajaan Hindu yang sedang bergejolak. Selain itu para pedagang muslim banyak yang bermukin di kota sekitar pelabuhan dan secara perlahan terbentuklah masyarakat muslim. Dari sinilah awal mula penyebaran agama Islam ke bangsa pribumi.

b. Melalui Pernikahan


Penyebaran agama islam juga diperantarai oleh adanya prosesi pernikahan. Hal tersebut dilakukan oleh para saudagar muslim yang telah mapan secara finansial. Mereka menikahi gadis di wilayah dimana mereka bermukim dan mengharuskan mereka untuk memeluk agama Islam. Hal tersbut juga berpengaruh pada keluarga sang gadis yang secara perlahan tertarik untuk ikut memeluk agama Islam. Terlebih jika keluarga dari sang gadis adalah dari golongan orang yang terpandang dan memiliki pengaruh di lingkungan masyarakatnya. Maka sudah barang tentu akan menjadikan proses Islamisasi menjadi semakin mudah.

c. Melalui Tasawuf


Tasawuf ialah ilmu tentang Ketuhanan yang terintergrasi dengan hal-hal supranatural. Pada abad ke -13 diperkirakan para ahli tasawuf datang ke Nusantara dalam rangka menyebarkan ajaran agama
Islam. Kebanyakan dari mereka berasal dari bangsa Persia dan India.

d. Melalui Pendidikan


Salah satu peninggalan lembaga pendidikan Islam yang hingga kini masih ada ialah pondok Pesantren. Murid-murid atau biasa disebut dengan santri tinggal di lingkungan pesantren dalam rangka belajar ilmu agama dan lain-lain. Peranan pondok pesantren sebagai wadah penyebaran agama Islam cukup potensial dari dulu hingga sekarang. Pesantren mencetak kader-kader muda yang nantinya akan menjadi Dai atau mubaligh. Merekalah yang akan membantu proses Islamisi secara lebih masiv dan teratur.

e. Melalui Seni Budaya


Islam juga berkembang pesat melalui sarana seni dan budaya. Misalnya saja dengan seni wayang, musik, ukiran, lukisan, pahat, dan masih banyak lagi. Para ulama terdahulu juga menggunakan sarana seni budaya dalam berdakwah. Hal tersebut bertujuan untuk menarik simpati warga masyarakat agar tertarik untuk belajar agama Islam. Misalnya yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga yang melakukan pertunjukan wayang yang disisipi dengan nilai-nilai keislaman di dalamnya.

f. Melalui Dakwah


Penyebaran ajaran agama Islam melalui dakwah adalah hal yang paling utama dilakukan. Kegiatan ini mulai dari prosesinya sampai pada bentuk penyampaiannya memang benar-benar murni bertujuan mengajak warga masyarakat untuk memeluk agama Islam. Dakwah secara langsung dilakukan oleh para mubaligh dan ulama. Di pulau Jawa terkenal dengan wali yang berjumlah 9. Biasa dikenal dengan sebutan walisongo oleh masyarakat Jawa. Walisongo merupakan sekumpulan dewan majelis ulama yang mengemban tugas untuk mendakwahkan Islam di pulau Jawa. Beberapa diantaranya ialah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Drajad, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.

Sumber :
http://www/softilmu.com/2014/08/perkembangan-islam-di-indonesia.html?m=1