Cerita Bahasa Inggris tentang Sahabat Ali Bin Abi Thalib

Cerita Bahasa Inggris tentang Sahabat Ali Bin Abi Thalib – Hai teman – teman! Di artikel sebelumnya kita telah menceritakan tentang cerita salah satu sahabat nabi, yaitu Utsman Bin Affan dalam Bahasa Inggris. Kali ini kita akan memberikan kalian cerita mengenai sahabat nabi yang lainnya. Berikut adalah cerita Bahasa Inggris tentang sahabat nabi, yaitu Ali Bin Abi Thalib.

The Virtues of Ali ibn Abi Thalib

Imam Ali ibn Abi Talib is the fourth rashid caliph.

Nasab and Character

Ali bin Abi Talib bin Abdul Muttalib bin Hashim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah. The Messenger of Allah gave him kun-yah Abu Turab. He is the cousin and son-in-law of the Prophet sallallaahu ‘alaihi wa sallam.

His mother named Fatima bint Asad bin Hashim bin Qushay bin Kilab. Ali had some older brothers: Thalib, Aqil, and Ja’far. And two sisters; Ummu Hani ‘and Jumanah.

His father is Abu Talib whose real name is Abdu Manaf. Abu Talib is the great uncle of the Prophet sallallaahu ‘alaihi wa sallam who is very fond of the Prophet, but he died in the religion of ignorance.

The virtues of Ali bin Abi Talib

– Someone who is included to be guaranteed the heaven

In a hadith, the Prophet sallallaahu ‘alaihi wa sallam said,

“Abu Bakr is in heaven, Umar is in heaven, Uthman is in heaven, Ali is in heaven, Talha is in heaven, az-Zubair is in heaven, Sa’ad (bin Abi Waqqash) is in heaven, Sa’id (bin Zaid) is in heaven, Abdurrahman Bin Auf is in heaven, Abu Ubayd ibn al-Jarrah is in heaven. “(HR at-Tirmidhi and renowned by Shaikh Albani).

– Rasulullah announced the audiences that Allah and Rasulullah loved Ali

At the Khaibar War, the Messenger of Allah was about to give a war command flag to someone. Narrated from Sahl bin Sa’adi, Rasulullah sallallaahu ‘alaihi wa sallam said,

“By Allah, I will surrender this flag tomorrow to those who love Allah and His Messenger and he is loved by Allah and His Messenger. May Allah grant victory through him. “So last night all the people (the Companions) talked about who among them would be given the flag. The next day, the Companions came to the Messenger of Allah, and he said, “Where is Ali bin Abi Talib?” Answered, “His eyes are sick.” The Messenger of Allah commanded, “Call and bring him here.” Ali was brought before the Messenger of Allah, Rasulullah gave spit to his sick eyes as he prayed for him. Ali instantly recovered as if he had not been sick before. Then the Messenger of Allaah ‘alaihi wa sallam handed the flag to him. Then Ali said, “O Messenger of Allah, I fight them until they become like us.” Rasululah said, “Go calmly, until you reach their place. Then invite them to Islam and convey the rights of Allah that they are obliged to fulfill. By Allah, if Allah guides someone through you, it is more precious to you than to have red cam
els. “(Narrated by Muslim No. 4205).

– Ali’s position on the side of the Prophet SAW

Ibrahim ibn Saad ibn Abi Waqqash narrated from his father, from the Prophet sallallaahu ‘alaihi wa sallam, he said to Ali, “Do not you please your position by my side like Aaron (Harun) is standing on the side of Moses (Musa)” (Muttafaq alaihi).

This Hadith of the Messenger of Allah (PBUH) conveyed to Ali when he did not include Ali bin Abi Talib in the Tabuk War troops. He sallallaahu ‘alaihi wa sallam ordered him to be his representative in the city of Medina. Ali who felt uncomfortable only living with women, children, and udzur parents did not join the war was relieved by Rasulullah with his words above.

Ali said, “O Messenger of Allah, the hypocrites say that you assign me because you look me hard to set out jihad and then give relief”. He sallallaahu ‘alaihi wa sallam said, “They have lied! Come back, I’m assigning you to take care of my family and your family. ‘Are not you willing to get a position by my side like Aaron is standing on the side of Moses, only there is no prophet after me?”. So Ali finally returned to Madinah (Taariikhul-Islaam, 1: 232).

– Father of heaven’s youth leader

Ali bin Abi Talib radhiallahu ‘anhu is the father of two of the beloved Prophet sallallahu’ alaihi wa sallam: Hasan and Husein. Both of his grandchildren are the leaders of the youths in heaven.

Rasulullah said,

“Al-Hasan and al-Husayn are the leader of heaven’s youth” (Narrated by at-Tirmidhi, 3781)

Artinya:

Keutamaan Ali bin Abi Thalib

Imam Ali ibn Abi Thalib adalah khalifah rasyid keempat.

Nasab dan Karakter

Ali bin Abi Talib bin Abdul Muttalib bin Hashim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-nadhar bin Kinanah. Rasulullah SAW memberinya kun-yah Abu Turab. Dia adalah sepupu dan menantu Nabi sallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Ibunya bernama Fatima binti Asad bin Hashim bin Qushay bin Kilab. Ali memiliki beberapa kakak laki-laki: Thalib, Aqil, dan Ja’far. Dan dua saudara perempuan; Ummu Hani ‘dan Jumanah.

Ayahnya adalah Abu Thalib yang bernama asli Abdu Manaf. Abu Thalib adalah paman Nabi sallallaahu ‘alaihi wa sallam yang sangat menyayangi Beliau, namun dia meninggal dalam kemusyrikan.

Keutamaan Ali bin Abi Thalib

– Seseorang yang termasuk dijamin masuk surga

Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Abu Bakr ada di surga, Umar ada di surga, Utsman ada di surga, Ali ada di surga, Talha ada di surga, az-Zubair ada di surga, Sa’ad (bin Abi Waqqash) ada di surga, Sa’id ( Bin Zaid) ada di surga, Abdurrahman Bin Auf ada di surga, Abu Ubayd ibn al-Jarrah ada di surga. “(HR at-Tirmidzi dan yang terkenal oleh Shaikh Albani).

– Rasulullah mengumumkan khalayak bahwa Allah dan Rasulullah mencintai Ali

Pada Perang Khaibar, Rasulullah SAW akan memberikan bendera komando perang kepada seseorang. Dikisahkan oleh Sahl bin Sa’adi, Rasulullah sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Demi Allah, aku akan menyerahkan bendera ini besok kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dia dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah memberikan kemenangan melalui dia.” Maka semalam suntuk semua orang (para Sahabat) berbicara tentang siapa di antara mereka yang akan diberi bendera. Keesokan harinya, para Sahabat datang ke Rasulullah, lalu Beliau bersabda, “Di mana Ali bin Abi Thalib?” Dijawab, “Matanya sakit.” Rasulullah memerintahkan, “Panggil dan bawa dia ke sini.” Ali dibawa ke hadapan Rasulullah, Rasulullah meludahi matanya yang sakit seraya berdoa untuknya. Ali langsung sembuh seolah tidak sakit sebelumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerahkan bendera kepadanya. Lalu Ali berkata, “Wahai Rasulullah, aku melawan mereka sampai mereka menjadi seperti kita.” Rasululah bersabda, “Majulah dengan tenang, hingga kamu tiba di tempat mereka, maka ajaklah mereka kepada Islam dan sampaikan hak-hak Allah yang harus mereka tunaikan. Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk
kepada seseorang melalui dirimu, itu lebih berharga bagimu daripada memiliki unta merah.” (Diriwayatkan oleh Muslim No. 4205).

– Posisi Ali di pihak Nabi SAW

Ibrahim bin Saad bin Abi Waqqash menceritakan dari ayahnya, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda kepada Ali, “Apakah engkau tidak ridha kedudukanmu disisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa” (Muttafaq alaihi).

Hadis Rasulullah SAW ini disampaikan kepada Ali saat Beliau tidak menyertakan Ali bin Abi Thalib di pasukan Perang Tabuk. Rasulullah sallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menjadi wakil Beliau di kota Madinah. Ali yang merasa tidak nyaman hanya tinggal dengan wanita, anak-anak, dan orang tua yang udzur tidak ikut berperang dihibur oleh Rasulullah dengan sabda Beliau tersebut.

Ali berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang munafik mengatakan bahwa engkau menugaskan aku karena engkau memandang aku berat untuk berangkat jihad dan kemudian memberikan keringanan”. Rasulullah berkata, “Mereka telah berdusta! Kembalilah, aku menugaskan engkau untuk mengurus keluargaku dan keluargamu.” Tidakkah engkau rela mendapat kedudukan disisiku seperti kedudukan Harun disisi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku? “. Maka Ali pun akhirnya kembali ke Madinah (Taariikhul-Islami, 1: 232).

– Ayah pemimpin pemuda surga

Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu adalah ayah dari dua orang cucu kesayangan Rasulullah SAW: Hasan dan Husein. Kedua cucu Beliau adalah pemimpin para pemuda di surga.

Rasulullah bersabda,

“Al-Hasan dan al-Husain adalah pemimpin pemuda ahli surga” (HR. At-Tirmidzi, 3781)

Demikianlah cerita Bahasa Inggris tentang sahabat nabi, yaitu Ali Bin Abi Thalib. Semoga cerita tersebut dapat diambil pelajarannya sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Buka Komentar

0 Response to "Cerita Bahasa Inggris tentang Sahabat Ali Bin Abi Thalib"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel