Showing posts with label Sosiologi. Show all posts
Showing posts with label Sosiologi. Show all posts

Hakikat, Ciri, dan Faktor Pendorong Adanya Kelompok Sosial

Hakikat, Ciri, dan Faktor Pendorong Adanya Kelompok Sosial – Kelompok soisial adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari individu-individu masyarakat yang mempunyai kesadaran tentang identitas keanggotaannya serta saling berinteraksi satu sama lain. Seorang individu masyarakat pada hakikatnya adalah anggota dari berbagai jenis kelompok sosial, semenjak ia lahir dan bertumbuh kembang. Dengan demikian, kelompok sosial merupakan bagian esensial dalam hidup dan kehidupan sehingga diperlukan adanya pemahaman tentangnya.


A. Hakikat Kelompok Sosial

Semenjak lahir seorang individu masyarakat telah memiliki dua keinginan pokok bagi hidupnya, yakni :

1. Hasrat untuk bersatu dengan individu masyarakat yang lain yang berada disekitarnya.
2. Hasrat untuk menyatu dengan lingkungan alam yang ada disekitarnya,

Keterkaitan serta kebergantungan antara individu masyarakat yang satu dengan lainnya turut menstimulasi seseorang untuk membangun sebuah kelompok masyarakat yang disebut dengan kelompok sosial. Dari beberapa peryataan tersebut, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa kelompok sosial ialah suatu kumpulan individu masyarakat yang mempunyai hubungan san keterkaitan untuk saling berinteraksi sehingganya berdampak pada munculnya rasa kekeluargaan dan saling menyayangi.

B. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Dalam pambahasan mengenai kelompok sosial, setidaknya terdapat tiga kriteria / syarat yang berkaitan dengannya yang dikemukakan oleh Robert K. Merton, diantaranya yakni :

1. Mempunyai pola interaksi yang baik
2. Kelompok-kelompok yang saling berinteraksi mengartikan identitas pribadinya yakni sebagai suatu anggota kelompok tertentu
3. Pihak-pihak yang saling berinteraksi diartikan oleh individu lain sebagai suatu anggota kelompok tertentu

Soerjono Soekanto menyatakan bahwa manusia bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok sosial jika mempunyai beberapa kriteria / syarat tertentu, diantaranya yakni :

a. Terdapatnya suatu kesadaran sebagai bagian dari sebuah kelompok yang saling berkaitan
b. Terdapatnya suatu hubungan timbal balik antar individu yang merupakan anggota kelompok tertentu dengan individu lainnya yang juga merupakan seorang anggota kelompok lain.
c. Terdapatnya sebuah faktor keterikatan yang ada pada masing-masing individu yang juga merupakan seorang anggota kelompok, yang menjadikan keterikatan tersebut semakin kuat. Beberapa haktor tersebut bisa berbentuk visi dan misi yang sama, ideologi serta pemikiran yang sama dan lain sebagainya.
d. Mempunyai struktur, norma, kaidah, dan pola tingkah laku / perilaku yang juga relatif sama.
e. Memiliki sebuah sistem dan prosesi tertentu.

C. Faktor Pendorong Munculnya Kelompok Sosial

Pada prosesinya, pemmbentukan sebuah kelompok sosial terdapat adanya faktor-faktor yang menstimulasi seseorang untuk membangun dan ikut serta dalam sebuah kelompok sosial tertentu. Dorongan-dorongan tersebut diantaranya yakni :

a. Dorongan untuk Bertahan Hidup
b. Dorongan untuk Upaya Penerusan Keturunan
c. Dorongan untuk Peningkatan efektifitas serta efisiensi kinerja

D. Faktor Pembentuk Adanya Kelompok Sosial
Adanya integrasi dengan suatu kelompok sosial adalah hal yang lumrah dan sangat dimaklumi. Contohnya saja, seorang individu yang lahir dalam sebuah keluarga tertentu. Di lain pihak, terdapat pula sesuatu hal yang bisa menjadi pilihan. Faktor-faktor utama yang nampak mengacu pada sebuah pilihan tersebut ialah kedekatan dan kesemaan dalam beberapa hal. Berikut penjelasannya!

1. Kedekatan

Faktor kedekatan meskipun memiliki pengaruh terhadap terlibatnya seorang individu pada suatu kelompok, namun secara matematis tak dapat diukur secara pasti. Kelompok sosial tergabung antara beberapa individuyang saling melakukan interaksi satu dengan yang lainnya. Makin dekatnya hubungan interaksi yang terjadi antar individu, makan secara otomatis akan terjadi kedekatan yang yang lain secara personal, emosional, dan lain sebagainya. Kedekatan fisik mampu meningkatkan kesempatan adanya interaksi serta bentuk aktivitas secara bersama-sama yang memberi peluang terhadap pembentukan sosial.

2. Kesamaan

Pembentuka kelompok sosial bukan hanya bergantung terhadap kedekatan secara fisik, namun juga kesamaan yang terjadi di antara tiap-tiap anggota masyarakatnya telah terjalin rasa persamaan yang mengkristal menjadi sebuah kebiasaan. Secara psikologis seseorang lebih menyukai berhubungan dengan seseorang yang mempunyai banyak kesamaan dengan dirinya. Persamaan yang dimaksud ialah bisa mengenai kesamaan usia, hobi, minat, ideologi, profesi, intelektualitas, agama, dan lain sebagainya. Semakin banyak persamaan yang dimiliki oleh keduanya, maka sangat besar kemungkinan akan terjadi kedekatan yang sangat baik terhadap interaksi terhadap keduanya. Secara umum yang didasarkan pada faktor psikologi, terdapat empat sebab yang menjadi alasan penting bagi dua orang untuk menjadi semakin dekat diantaranya yakni kesamaan dalam hal kepentingan, keturunan, dan nasib.

Soal Sosiologi Kelas 10 Tentang Nilai dan Norma Sosial

Soal Sosiologi Kelas 10 Tentang Nilai dan Norma Sosial – Terdapat belasan soal Sosiologi yang disadur dari pembahasan Nilai serta Norma Sosial.

A. Silanglah (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!

1. Nilai dapat dimaknakan sebagai cita-cita. Hal tersebut dikarenakan nilai merupakan …
a. sarana untuk mencapai tujuan
b. moral dan keyakinan bersama
c. tujuan yang ingin dicapai
d. tindakan sosial
e. harapan untuk berhasil

2. Berikut ini merupakan hal-hal penentu terhadap nilai sosial, kecuali …
a. patokan
b. ukuran
c. keyakinan
d. anggapan
e. nafsu

3. Penyesuaian pada norma bukan hanya bersifat lahiriah, akan tetapi juga bersifat batiniah. Dengan kata lain norma diakui / dipatuhi bukan saja karena takut serta hawatir akan terkena sanksi, akan tetapi dikarenakan …
a. kita harus patuh
b. kebenarannya perlu diuji
c. norma menjamin kehidupan sosial
d. norma merupakan aturan tingkah laku
e. kebenarannya menjadi keyakinan

4. Nilai yang berasal atau bersumber dari unsur-unsur kemauan atau kehendak atau disebut dengan nilai …
a. kebenaran
b. religius
c. moral
d. estetis
e. keindahan

5. Norma-norma / aturan yang diakui serta dipatuhi menurut perasaan dan keyakinan disebut dengan …
a. kelaziman
b. kesusilaan
c. hukum
d. sosial
e. mode

6. Berikut ini merupakan contoh perilaku tindakan yang menyimpang dari norma kelaziman adalah …
a. minum minuman keras di tempat umum
b. buang air kecil di tempat ramai
c. melawan peraturan hukum
d. pembunuhan
e. perkelahian pelajar

7. Sanksi hukuman yang diberikan / dijatuhkan berdasarkan hukum perundang-undangan yang berlaku adalah sanksi norma berupa …
a. adat
b. peraturan
c. kelaziman
d. sosial
e. hukum

8. Bentuk norma sosial di dalam masyarakat di bawah ini yakni …
a. patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu
b. kebiasaan-kebiasaan individu
c. peraturan yang dijalankan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya
d. aturan sosial yang dilakukan secara sukarela
e. perilaku yang pantas menurut orang yang melakukannya

9. Secara mendasar, norma serta nilai sosial yang berisikan aturan permainan, tata tertib, dan petunjuk standar tingkah laku disusun dengan tujuan …
a. membentuk kelompok-kelompok yang berbeda-beda
b. menjamin ketertiban hubungan antarindividu dalam masyarakat
c. mencapai tujuan individu yang beraneka ragam
d. mencegah keinginan individu atau keluarga yang bersifat kompetitif
e. mencegah tindakan-tindakan tradisional

10. Perwujudan dari perbuatan / perilaku tertentu yang dikerjakan oleh individu dalam suatu lingkungan masyarakat, tetapi tidak dilakukan secara berkelanjutan / terus-menerus disebut …
a. kebiasaan (folkways)
b. cara (usage)
c. adat istiadat
d. tata kelakuan (mores)
e. kecenderungan

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan dengan bahasa tulismu sendiri tentang apa yang dimaksud dengan nilai!
2. Jelaskan letak perbedaan antara nilai budaya dan norma!
3. Uraikan dengan singkat dan tepat hal-hal yang berkaitan dengan ciri-ciri nilai sosial!
4. Jelaskan dengan uraian mengenai contoh-contoh norma hukum yang tertulis dan norma hukum yang tak tertulis!
5. Jelaskan dengan bahasa tulismu sendiri mengenai bagaimana Green dan Woods dalam merumuskan nilai sosial!
6. Sebutkan dan jelaskan dengan contoh berkenaan dengan fungsi norma!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mode serta berikan contohnya!
8. Jelaskan peranan penting dari norma agama!
9. Jelaskan letak perbedaan antara MORES dan FOLKWAYS!
10. Jelaskan mengenai makna serta urgensi dari tertib hidup sosial!

Sumber :
Ruswanto, 2009, Sosiologi Untuk SMA dan MA kelas X, Jakarta, CV. Mefi Caraka.

Sosiologi Sebagai Alternatif Solusi Pemecahan Masalah Sosial

Sosiologi Sebagai Alternatif Solusi Pemecahan Masalah Sosial – Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat senantiasa berkembang dan mengalami banyak perubahan sosial. Perubahan sosial ialah setiap lembaga masyarakat dalam sebuah masyarakat yang senantiasa mengalami pembaruan dalam sistem sosial yang berupa nilai-nilai, norma, serta pola perilaku yang begitu dinamis. Perubahan sosial ditinjau melalui masa yang dibutuhkan, disebut dengan evolusi yakni perubahan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan perubahan sosial dalam segala aspek kehidupan masyarakat secara cepat disebut dengan revolusi. Ada lagi istilah mengenai tidak adanya perubahan yang berarti, atau bersifat statis disebut dengan involusi.

Perubahan sosial terjadi salah satu diantaranya disebabkan oleh berkembangnya informasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi, perang, bencana alam, dan sebab-sebab lainnya. Misalnya sebagai contoh, negara Jepang mengalami perubahan besar secara cepat (revolusi) ketika mereka melakukan restorasi di bidang ilmu pengetahuan.
Perubahan sosial dalam interaksi sosial bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa bagian, diantaranya yakni :

1. Perubahan Relasi Sosial Formal

Perubahan relasi sosial formal, yakni perubahan hubungan timbal balik (interaksi) individu dalam suatu kelompok formal antara seorang individu dengan individu kelompoknya. Misalnya kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam sebuah organisasi.

2. Perubahan Relasi Sosial Informal

Perubahan relasi sosial informal ialah perubahan secara internal dalam aktivitas informasi. Misalnya pada zaman dulu seseorang menolong orang yang lain dikarekana adanya sistem gotong royong. Saat ini seorang individu memiliki motovasi untuk menolong dikarenakan adanya keinginan untuk memperoleh upah.

3. Perubahan Relasi Sosial Dalam Rumah Tangga

Perubahan relasi sosail dalam rumah tangga ialah perubahan yang terjadi pada internalisasi keluarga.
Perubahan sosial akan berdampak pada aktivitas sosial. Dampak sosial tersebut bisa berupa dampak negatif dan juga dapat pula berdampak positif. Dampak negatif berupa masalah-masalah sosial. Dampak positifnya bisa berupa semakin baiknya sistem tatanan masyarakat dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa aspek yang berpengaruh pada perubahan sosial :

a. Masalah Perekonomian
Aktivitas perekonomian manusia tidak lain adalah sebagai tujuan dalam rangka pemenuhan hajat hidup manusia. Para ahli sosiologi memiliki pandangan bahwa kegiatan ekonomi seorang individu masyarakat sangatlah penting untuk menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini akan menstimulasi terjadinya perubahan besar terhadap kehidupan sosial masyarakat dan berpotensi merubah banyak hal seperti sistem tatanan kehidupan masyarakat, norma-norma sosial, nilai-nilai sosial, perilaku warga masyarakat, pola interaksi, dan lain sebagainya.

b. Masalah Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA)
Persoalan mengenai SARA ini merupakan hal yang paling sensitif di kalangan lingkungan masyarakat. Konflik sosial seringkali terjadi karena sebab-sebab ini. Terutama di negara Indonesia yang multikultural, isu SARA sangatlah sensitif. Keragaman suku, agama, ras, dan golongan di lingkungan masyarakat Indonesia tidak berorientasi pada perbedaan fisik saja, melainkan meluas terhadap perbedaan yang lainnya seperti ideologi, agama, pandangan politik, dan lain-lain sebagai bukti identitas golongan terhadap masing-masing kelompok individu. Dalam kajian keilmuan sosiologi, keragaman SARA ini diasumsikan sebagai pembedaan yang menampakkan keragaman kelompok sosial, yang muncul karena beberapa faktor diantaranya faktor keturunan, latar belakang masa lalu, dan juga masalah geografis. Pada kenyataannya masalah mengenai SARA ini seringkali dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, biasanya dalam hal politik. Bisa berupa pencitraan terhadap seseorang yang memiliki suku, agama, ras tertentu atau bisa juga digunakan sebagai kampanye negatif untuk menyerang lawan politik yang memiliki suku, agama, ras, tertetentu. SARA tidaklah menunjukkan derajat tinggi atau rendahnya seseorang, meskipun begitu masalah mengenai SARA ini seringkali menjadi sebuah konflik sosial yang cukup besar.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki peranan dalam menyelesaikan masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat. Dengan berbagai kajian-kajian serta penelitian ilmiah yang dilakukan oleh para sosiolog, diharapkan hasil dari penelitian serta kajian tersebut mampu menemukan solusi alternatif terhadap segala bentuk permasalahan yang terjadi.

Peranan Sosiologi Terhadap Kehidupan Masyarakat

Peranan Sosiologi Terhadap Kehidupan Masyarakat – Masyarakat merupakan sekumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi dan berdomisili dalam sebuah wilayah tertentu. Sekumpulan individu tersebut jugan saling berkelompok dan juga berkembang beriringan dengan berkembangnya seorang individu masyarakat yang secara fitrah memiliki akal dan juga budaya. Mayarakat dalam realita kehidupan sosialnya bersifat sangat dinamis. Misalnya saja perbedaaan situasi dan juga kondisi warga masyarakat yang ada di Indonesia terdapat pada masyarakat daerah perkotaan yang memiliki kecenderungan terhadap kehidupan modernitas dan juga masyarakat di daerah pedesaan yang memiliki kecenderungan terhadap kehidupan yang sederhana dan penuh dengan kehidupan sub tradisional.

Di samping hal-hal tersebut, terdapat juga perbedaan dari sisi letak geografis. Dalam hal ini perbedaan terletak pada wilayah pedesaan dan perkotaan. Kaitannya sama dengan beberapa hal mengenai penjelasan di atas. Selanjutnya perbedaan dalam hal profesi yakni masyarakat pertanian di daerah pedesaan dan masyarakat industri yang secara umum berada di daerah perkotaan. Tiap-tiap warga masyarakat akan berupaya untuk melestarikan identitas akar budayanya. Jika terjadi prosesi perubahan budaya yang tidak berkesesuaian dengan identitas budaya serta sosialnya maka akan berpotensi memunculkan banyak masalah sosial. Mayarakat dalam cakupan yang luas mempunyai karakteristik yang khas, sistem, adat istiadat, serta norma yang kompleks. Dengan adanya rasionalisasi tersebut maka secara otomatis masalah sosial yang ada pun akan semakin beragam dan kompleks.

Sosiologi diaharapkan mampu menelaah serta membantu dalam hal penyelesaian tiap-tiap masalah sosial dalam rangka menciptakan lingkungan warga masyarakat yang baik dan sejahtera. Para sosiolog mempunyai peranan esensial dalam lingkungan masyarakat, diantaranya ialah sosiolog sebagai ahli riset, sebagai konsultan terhadap segala kebijakan, sebagai pelaksana teknis, dan juga sebagai pendidik di kalangan masyarakat.

Peranan Sosiologi

Secara sederhana sosiologi bisa dimaknakan sebagai sebuak keilmuan yang menelaah tentang kajian kemasyarakatan. Individu yang menjadi pemeran terapan kajian sosiologi ke dalam kehidupan bermasyarakat disebut dengan sosiolog. Berikut ini beberapa peranan kajian keilmuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat diantaranya yakni sebagai bahan kajian riset / penelitian, sebagai acuan dalam penentuan kebijakan, sebagai pedoman teknis, dan sebagai rujukan terhadap pendidikan masyarakat. Berikut penjabarannya!

1. Sosiologi Sebagai Bahan Kajian Riset / Penelitian

Kehidupan bermasyaakat yang kian dinamis menjadikan sosiologi sebagai bahan kajian penelitian yang menarik dalam menemukan sesuatu yang baru dalam lingkungan masyarakat. Temuan-temuan yang berupa data di lapangan akan dikumpulkan dan selanjutnya diolah sebagai bahan kajian penelitian. Diharapkan dengan penelitian yang dilakukan mampu menghadirlkan formula-formula baru bagi kehidupan bermasyarakat yang teratur dan sejahtera. Hal tersebut juga berkaitan dengan peranan sosiolog sebagai periset / peneliti dalam kajian keilmuan sosiologi.

2. Sebagai Acuan dalam Penentuan Kebijakan

Peranan sosiologi berikutnya ialah sebagai acuan dalam penentuan kebijakan. Hal tersebut secara langsung mungkin akan lebih diperankan oleh pemangku kebijakan seperti lembaga eksekutif. Dalam menentukan sebuah kebijakan tertentu yang sesuai dengan keadaan masyarakat setempat, pemerintah dapat menjadikan kajian sosiologi sebagai bahan acuan untuk menentukan kebijakan seperti apa yang sesuai dengan keterbutuhan masyarakat pada suatu wilayah tertentu. Hal tersebut juga senada dengan peranan sosiolog sebagai konsultan dalam masalah kebijakan sosial.

3. Sebagai Pedoman Teknis

Peranan sosiologi berikutnya sebagai pedoman teknis dalam pelaksanaan terapan di lapangan. Pada norma tertulis yang ada tentu bisa menjadi acuan dalam rangka mengantisipasi adanya perilaku penyimpangan sosial. Sedangkan norma yang tak tertulis di lingkungan masyarakat pada hakikatnya juga merupakan rujukan untuk melakukan hal-hal yang baik dan dapat diterima di lingkungan masyarakat. Misalnya saja, ketua RT setempat di lingkungan A secara rutin menggelar kerja bakti setiap hari minggu pagi. Norma tak tertulis di lingkungan tersebut menganjurkan agar tiap warga ikut serta dalam kegiatan tersebut. Agar kita dapat diterima di lingkungan masyarakat dan supaya tidak mendapatkan sanksi sosial, maka sebaiknya kita ikut serta dalam kegiatan kerja bakti tersebut.

4. Sebagai Rujukan Terhadap Pendidikan Masyarakat

Kajian keilmuan sosiologi senantiasa menyajikan data berupa fakta objektif. Meskipun sosiologi lahir dari masyarakat, namun kajian keilmuan yang berasal dari masyarakat ini tetap bisa menjadi rujukan yang baik dalam rangka mendidik masyarakat agar senantiasa menjadi pribadi yang baik dan tidak melakukan perilaku yang menyimpang. Hal ini berkaitan dengan peranan sosiolog sebagai pendidik masyarakat yang turut memberikan pendidikan serta model konkret bagi masyarakat. Sosiolog juga melibatkan diri dalam penyelesaian konflik sosial yang secara teknis bisa diperankan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lain-lain.

Sumber :
http://www.cpuik.com/2013/10/fungsi-sosiologi-dan-peran-sosiolog-di.html?m=0