Pengertian Pola Kalimat, Unsur dan Contohnya
Pengertian Pola Kalimat, Unsur dan Contohnya – Kalimat adalah suatu bahasa yang merupakan kesatuan pikiran atau kesatuan kata-kata yang berkaitan satu sama lain. Dalam bahasa tulis, kalimat diawali huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda seru atau tanda tanya. Kesatuan kata-kata dalam kalimat memiliki peran atau fungsi yang berbeda-beda. Karena fungsinya berbeda-beda maka dinamakan unsur-unsur kali kalimat yang menjadi pembangun utama.
Kalimat-kalimat yang kita gunakan dapat dikembalikan ke dalam bentuk kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan kata lain, semua kalimata yaag kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Kalimat dasar dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Sebelumnya pengertian kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan dan pengembangan. Untuk mengembangkan kalimat dasar, maka terciptalah pola kalimat yang mengatur kaidah penulisan kalimat. Pola kalimat yang digunakan dengan menggunakan kalimat dasar kemudian ditambahkan unsur-unsur kalimat lainnya.
Unsur-unsur kalimat yang membentuk sebuah kalimat tersebut antara lain :
a) Keterangan waktu : nanti malam, kemarin, bulan alu, tiga hari yang lalu, tahun depan, jam delapan pagi, pada musim dingin, dan lain-lain.
b) Keterangan tempat : di taman, di pesta, di kelas, di kamar, di warung, di jalan, di mobil, dan lain-lain.
c) Keterangan alat : mengendarai mobil, dengan sepeda, menggunakan pisau, menggunakan sabit, menggunakan sapu, dan lain-lain.
d) Keterangan cara : dengan lesu, dengan ceria, dengan serius, dengan jalan, dengan cepat, angat lambat, diam-diam, dan lain-lain.
e) Keterangan tujuan : supaya pandai, agar sehat, supaya bersih, agar lulus ujian, supaya lekas sembuh, dan lain-lain.
f) Keterangan penyerta : bersama keluarganya, beserta suaminya, dengan kakaknya, ditemain sahabatnya, dan lain-lain.
1. Berpola S-P
Kalimat ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat yang digunakan dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat.
Contoh :
Ani sedang memasak.
S: Ani
P (Verbal): sedang memasak
Penjelasan : Ani adalah subjek yang melakukan pekerjaan memasak, sedangkan memasak adalah pekerjaan yang sedang dilakukan. Predikat diatas termasuk predikat kata kerja.
2. Berpola S-P-O
Kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek berupa nomina atau frasa nomina.
Contoh :
Kariza memasak roti.
S: Kariza
P: memasak
O: roti
Ayah mencuci mobil.
S: Ayah
P: mencuci
O: mobil
Penjelasan : Yang menjadi subjek adalah ayah, pekerjaan yang dilakukan adalah mencuci (predikat), yang dicuci atau dikenai pekerjaan adalah mobil (objek).
3. Berpola S- P- Pel
Terdiri dari unsur subjek dan predikat serta ditambah dengan adanya pelengkap. Biasanya pelengkap berupa kata sifat.
Contoh :
Saya minum yang dingin
S: Saya
P: minum
Pel: yang dingin
Penjelasan :
Saya sebagai subjek, melakukan kegiatan minum sebagai predikat. Dan yang diminum adalah minuman yang dingin sebagai unsur penjelas dengan menggunakan kata sifat dingin.
4. Berpola S-P-O-Pel
Contoh :
Dia makan nasi yang dingin
S: Dia
P: makan
O: nasi
Pel: yang dingin
Penjelasan :
Dia sebagai subjek, makan merupakan kegiatan predikat, nasi adalah objek yang dimakan, yang dingin adalah penjelas dari nasi yang menjadi objek.
Ibunya mencuci piring yang kotor.
S: Ibunya
P: mencuci
O: piring
Pel: yang kotor
Penjelasan :
Subjeknya adalah (ibunya), melakukan kegiatan mencuci (predikat), yang dicuci adalah piring (objek yang menjadi korban). Yang kotor adalah penjelas dari kondisi piring.
5. Berpola S- P – K
Contoh :
Ibu datang dari Surabaya.
S: Ibu
P: datang
K: dari Surabaya
Saya makan dengan santai.
S: Saya
P: makan
K: dengan santai
Penjelasan :
Saya (subjek) melakukan pekerjaan, pekerjaan yang dilakukan saya adalah makan (predikat). Keterangan yang dipakai adalah dengan santai merupakan keterangan cara saat si subjek melakukan pekerjaan makan.
6. Berpola S-P- O- K
Contoh :
Kami mendorong meja ke dalam kelas.
S: Kami
P: mendorong
O: meja
K: ke dalam kelas
Nenek membeli bubur tadi pagi.
S P O K
Penjelasan :
Nenek menjadi subjek karena melakukan pekerjaan yaitu membeli (predikat). Yang dibeli nenek adalah bubur (objek), keterangan waktunya adalah tadi pagi.
7. Berpola S-P-Pel- K
Contoh :
Saya meminum yang panas dengan santai.
S P Pel K
Penjelasan :
Subjeknya adalah saya, melakukan pekerjaan meminum (predikat). Yang dikenai pekerjaan atau yang diminum adalah yang panas (pelengkap). Dengan santai adalah keterangan cara meminum.
8. Berpola S- P- O-Pel- K
Contoh :
Dinda mengirimi surat cinta setiap bulan.
S P O Pel K
Penjelasan :
Dinda menjadi subjek yaitu yang melakukan pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengirim (predikat). Yang dikirim adalah surat (objek) , cinta adalah pelengkap dari kata sifat jenis surat. Setiap bulan adalah keterangan waktu.
Kakek makan nasi yang dingin dengan lahap.
S P O Pel K
Penjelasan :
Kakek melakukan pekerjaan jadi ia adalah subjek. pekerjaan yang dilakukan adalah makan (predikat), yang dikenai pekerjaan adalah nasi (objek). Nasi dalam keadaan yang dingin sebagai (pelengkap) dan dilakukan dengan lahap (keterangan cara).
Sumber :
http://www.kelasindonesia.com/2015/02/definisi-dan-contoh-kalimat-spok-yang-benar.html
Kalimat-kalimat yang kita gunakan dapat dikembalikan ke dalam bentuk kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan kata lain, semua kalimata yaag kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Kalimat dasar dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Sebelumnya pengertian kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan dan pengembangan. Untuk mengembangkan kalimat dasar, maka terciptalah pola kalimat yang mengatur kaidah penulisan kalimat. Pola kalimat yang digunakan dengan menggunakan kalimat dasar kemudian ditambahkan unsur-unsur kalimat lainnya.
Unsur-unsur kalimat yang membentuk sebuah kalimat tersebut antara lain :
1) Subjek (S)
Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan tertentu, sebagai penunjuk pelaku yang melakukan atau terlibat dalam suatu pekerjaan. Subjek pada umumnya berupa kata benda, seperti orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Misalnya : Agus, Ani, Rizka, Saya, Dia, gajah, tikus, kelinci, ibu, adik, sekolah, masjid, dan sebagainya.2) Predikat (P)
Predikat adalah unur kalimat menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh unsur Subjek dalam sebuah kalimat. Predikat biasanya terdiri dari kata-kata kerja. Misalnya : Mencuci, memasak, menjahit, memekan, menggambar, menyanyi.3) Objek (O)
Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek melalui predikat, bisa dikatakan objek adalah sebagai korban dari tindakan subjek. Objek terdiri dari kata benda. Misalnya, ibu, mereka, baju, burung, buku, kursi, tangga, mereka dan lainnya.4) Keterangan (K)
Keterangan menjelaskan bagimana, dimana, kapan peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat terjadi. Keterangan dalam kalimat berfungsi sebagai penambah atau pelengkap saja, bisa diletakkan di depan maupun di belakang kalimat. Keterangan dalam kalimat dapat berupa :a) Keterangan waktu : nanti malam, kemarin, bulan alu, tiga hari yang lalu, tahun depan, jam delapan pagi, pada musim dingin, dan lain-lain.
b) Keterangan tempat : di taman, di pesta, di kelas, di kamar, di warung, di jalan, di mobil, dan lain-lain.
c) Keterangan alat : mengendarai mobil, dengan sepeda, menggunakan pisau, menggunakan sabit, menggunakan sapu, dan lain-lain.
d) Keterangan cara : dengan lesu, dengan ceria, dengan serius, dengan jalan, dengan cepat, angat lambat, diam-diam, dan lain-lain.
e) Keterangan tujuan : supaya pandai, agar sehat, supaya bersih, agar lulus ujian, supaya lekas sembuh, dan lain-lain.
f) Keterangan penyerta : bersama keluarganya, beserta suaminya, dengan kakaknya, ditemain sahabatnya, dan lain-lain.
5) Pelengkap (Pel)
Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi unusr-unsur lainnya, untuk menambahkan atau menjelaskan arti atau keterangan. Pelengkap dalam sebuah kalimat fungsinya sama dengan Objek (O), tetapi yang membedakan adalah pelengkap tidak dapat dijadikan atau dirubah menjadi Subjek (S) dalam kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau setelah objek. Misalnya : anak yang berambut panjang itu membuat kue di dapur. Saya membeli pensil baru di toko buku.Pola Kalimat
Pada umumnya kalimat Bahasa Indonesia memiliki 8 pola kalimat yang dapat dikembangkan. Berikut ini adalah pembahasannya1. Berpola S-P
Kalimat ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat yang digunakan dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat.
Contoh :
Ani sedang memasak.
S: Ani
P (Verbal): sedang memasak
Penjelasan : Ani adalah subjek yang melakukan pekerjaan memasak, sedangkan memasak adalah pekerjaan yang sedang dilakukan. Predikat diatas termasuk predikat kata kerja.
2. Berpola S-P-O
Kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek berupa nomina atau frasa nomina.
Contoh :
Kariza memasak roti.
S: Kariza
P: memasak
O: roti
Ayah mencuci mobil.
S: Ayah
P: mencuci
O: mobil
Penjelasan : Yang menjadi subjek adalah ayah, pekerjaan yang dilakukan adalah mencuci (predikat), yang dicuci atau dikenai pekerjaan adalah mobil (objek).
3. Berpola S- P- Pel
Terdiri dari unsur subjek dan predikat serta ditambah dengan adanya pelengkap. Biasanya pelengkap berupa kata sifat.
Contoh :
Saya minum yang dingin
S: Saya
P: minum
Pel: yang dingin
Penjelasan :
Saya sebagai subjek, melakukan kegiatan minum sebagai predikat. Dan yang diminum adalah minuman yang dingin sebagai unsur penjelas dengan menggunakan kata sifat dingin.
4. Berpola S-P-O-Pel
Contoh :
Dia makan nasi yang dingin
S: Dia
P: makan
O: nasi
Pel: yang dingin
Penjelasan :
Dia sebagai subjek, makan merupakan kegiatan predikat, nasi adalah objek yang dimakan, yang dingin adalah penjelas dari nasi yang menjadi objek.
Ibunya mencuci piring yang kotor.
S: Ibunya
P: mencuci
O: piring
Pel: yang kotor
Penjelasan :
Subjeknya adalah (ibunya), melakukan kegiatan mencuci (predikat), yang dicuci adalah piring (objek yang menjadi korban). Yang kotor adalah penjelas dari kondisi piring.
5. Berpola S- P – K
Contoh :
Ibu datang dari Surabaya.
S: Ibu
P: datang
K: dari Surabaya
Saya makan dengan santai.
S: Saya
P: makan
K: dengan santai
Penjelasan :
Saya (subjek) melakukan pekerjaan, pekerjaan yang dilakukan saya adalah makan (predikat). Keterangan yang dipakai adalah dengan santai merupakan keterangan cara saat si subjek melakukan pekerjaan makan.
6. Berpola S-P- O- K
Contoh :
Kami mendorong meja ke dalam kelas.
S: Kami
P: mendorong
O: meja
K: ke dalam kelas
Nenek membeli bubur tadi pagi.
S P O K
Penjelasan :
Nenek menjadi subjek karena melakukan pekerjaan yaitu membeli (predikat). Yang dibeli nenek adalah bubur (objek), keterangan waktunya adalah tadi pagi.
7. Berpola S-P-Pel- K
Contoh :
Saya meminum yang panas dengan santai.
S P Pel K
Penjelasan :
Subjeknya adalah saya, melakukan pekerjaan meminum (predikat). Yang dikenai pekerjaan atau yang diminum adalah yang panas (pelengkap). Dengan santai adalah keterangan cara meminum.
8. Berpola S- P- O-Pel- K
Contoh :
Dinda mengirimi surat cinta setiap bulan.
S P O Pel K
Penjelasan :
Dinda menjadi subjek yaitu yang melakukan pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengirim (predikat). Yang dikirim adalah surat (objek) , cinta adalah pelengkap dari kata sifat jenis surat. Setiap bulan adalah keterangan waktu.
Kakek makan nasi yang dingin dengan lahap.
S P O Pel K
Penjelasan :
Kakek melakukan pekerjaan jadi ia adalah subjek. pekerjaan yang dilakukan adalah makan (predikat), yang dikenai pekerjaan adalah nasi (objek). Nasi dalam keadaan yang dingin sebagai (pelengkap) dan dilakukan dengan lahap (keterangan cara).
Sumber :
http://www.kelasindonesia.com/2015/02/definisi-dan-contoh-kalimat-spok-yang-benar.html
0 Response to "Pengertian Pola Kalimat, Unsur dan Contohnya"
Post a Comment