Contoh Pantun Nasehat dan Jenaka Dalam Bahasa Indonesia
Contoh Pantun Nasehat dan Jenaka Dalam Bahasa Indonesia – Pantun adalah jenis puisi lama melayu dari Indonesia. Pantun nasehat adalah kata-kata untuk penyampaian pesan moral, nilai-nilai, norma, baik berdasarkan agama maupun adat istiadat. Dapat diartikan pula, pantun yang mempunyai makna untuk menyampaikan pesan atau ajaran hidup bagi pembacanya.
Minum obat rasanya pahit
Obat diminum bersama mama
Jadi orang janganlah pelit
Saling berbagi untuk sesama
Merah kuning adalah warna
Buih sabun namanya busa
Wajah cantik tidaklah sempurna
Jika hati berlumur dosa
Kerja bakti di rumah Bima
Tak lupa membawa sapu lidi
Berbuat baik untuk sesama
Jangan mengharap balasan budi
Sambung huruf jadi kata
Belajar baca bersama paman
Sopan santun budaya kita
Jangan luntur ditelan zaman
Tidur lelap hingga mendengkur
Suara dengkuran terus merekah
Mari kita banyak bersyukur
Supaya hidup dapatkan berkah
Meja tua sudah berdebu
Karena jendela jarang dibuka
Hormatilah bapak dan ibu
Agar tak jadi anak durhaka
Jangan malu untuk bertamu
Apalagi bertamu ke rumah sahabat
Jangan bosan menimba ilmu
Karena ilmu banyak manfaat
Beli rumah depan kecamatan
Pagar rumahnya sudah berkarat
Jadi pemuda haruslah hemat
Kelak tua tak akan melarat
Pergi ke warung beli makanan
Pulang ke rumah ketemu Risal
Jangan suka bermalas-malasan
Kelak kita akan menyesal
Bunga mawar bunga melati
Harumnya tak akan sirna
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Al-Quran dan pahami makna
Berangkat sekolah tak lupa sarapan
Rajin belajar dapat pujian
Jadikan hidup penuh harapan
Capailah impian dan tujuan
Hari ini bulan puasa
Tahan lapar dan juga marah
Dari anak jadi dewasa
Ajaran baik jangan berubah
Pagi hari terasa hangat
Minum kopi dan juga donat
Ingin belajar harus semangat
Tak lupa doa dan juga niat
Malam hari bulannya redup
Redup hati terlupakan
Al Quran adalah pegangan hidup
Jangan pernah terlupakan
Kelak dewasa ingin ke kota
Nyatanya hidup abadi di desa
Jangan menangis karena cinta
Menangislah karena dosa
Tak lupa parut kelapa
Untuk hidangan keluarga Maia
Banyak harta miskin ilmu
Banyak dosa sedikit pahala
Apalah arti hidup di dunia
Makan buah banyak manfaat
Buah kurma dari kota Mekkah
Kalo makan janganlah bertingkah
Hidup di dunia hanya sesaat
Janganlah tamak ataupun serakah
Marilah kita banyak sedekah
Cari bambu dibuat tongkat
Pohon bambu pohon tomat
Pohon toman milik si Atun
Jika hidup di masyarakat
Jangan lupa saling hormat
Jaga tingkah dan sopan santun
Jalan-jalan keliling Asia
Bawa oleh-oleh boneka gendut
Anak-anak gembira ria
Melihat banci bergoyang dangdut
Ibu-ibu gendong balita
Balita dibawa ke rumah Inu
Apalah arti cantik jelita
Bila kulit tubuh berhias panu
Malu nyanyi sampe gerogi
Gerogi tersebut karena ayah
Kakek tua tak punya gigi
Makan kacang tanpa dikunyah
Anjing hutan dimakan gagak
Hanyalah adegan dalam cerita
Riuh kerbau tergelak-gelak
Melihat monyet berkacamata
Banci-banci tertangkap aparat
Lari-lari bak dikejar badai
Sang buaya lompat ke darat
Melihat kambing nyebur sungai
Goreng ikan juga bakwan
Pisang digondol si kucing jantan
Dari jauh cantik rupawan
Sudah dekat bak orang hutan
Ada tikus di atas genteng
Tikus beradu dengan si uler
Cowok itu memang ganteng
Tapi sayang sukanya ngiler
Kuda kecil jatuh ke rawa
Kuda itu penarik andong
Jangan ketawa
Gigi lo ompong
Pantun Jenaka 4 Bait
Bikin roti berbentuk kotak
Roti isi rasa mangga
Tahu kepala botak
Minta dikepang tiga
Bakar ikan pakai arang
Bumbu ikan baru dituang
Ditunggu-tunggu tak juga datang
Sekali datang menagih utang
Pergi ke sawah naik delman
Agar tidak tertusk duri
Apa arti bertampang preman
Tapi hati selembut peri
Minggu pagi kerja bakti
Setelah selesai langsung kupulang
Senyuman pertama memikat hati
Senyum kedua tasku hilang
Tikungan untuk tempat tongkrongan
Nongkrong sambil makan gorengan
Pemuda gagah cari pasangan
Berharap wanita cantik juga perawan
Malah dapat janda hartawan
Anak itik kembali pulang
Pulang ke rumah seorang pendeta
Pendeta sedang pergi sembahyang
Susah payah banting tulang
Hanya untuk pacar tercinta
Eh, tiba-tiba diambil orang
Ada buaya didekat rawa
Si ayam jantan sedang berdenyut
Takut dimakan dan dipotong dadu
Sakit perut untuk tertawa
Melihat badut berperut gendut
Jatuh terpeleset bermain gundu
Beradu hewan namanya banteng
Banteng hewan yang ceroboh
Tak ingat kawan juga pesan
Buat apa cantik dan ganteng
Kalo tetap tak berjodoh
Kalah sama wajah pas-pasan
Pantun Nasehat 6 Bait
Minum obat rasanya pahitObat diminum bersama mama
Jadi orang janganlah pelit
Saling berbagi untuk sesama
Merah kuning adalah warna
Buih sabun namanya busa
Wajah cantik tidaklah sempurna
Jika hati berlumur dosa
Kerja bakti di rumah Bima
Tak lupa membawa sapu lidi
Berbuat baik untuk sesama
Jangan mengharap balasan budi
Sambung huruf jadi kata
Belajar baca bersama paman
Sopan santun budaya kita
Jangan luntur ditelan zaman
Tidur lelap hingga mendengkur
Suara dengkuran terus merekah
Mari kita banyak bersyukur
Supaya hidup dapatkan berkah
Meja tua sudah berdebu
Karena jendela jarang dibuka
Hormatilah bapak dan ibu
Agar tak jadi anak durhaka
Pantun Nasehat 9 Bait
Jangan malu untuk bertamuApalagi bertamu ke rumah sahabat
Jangan bosan menimba ilmu
Karena ilmu banyak manfaat
Beli rumah depan kecamatan
Pagar rumahnya sudah berkarat
Jadi pemuda haruslah hemat
Kelak tua tak akan melarat
Pergi ke warung beli makanan
Pulang ke rumah ketemu Risal
Jangan suka bermalas-malasan
Kelak kita akan menyesal
Bunga mawar bunga melati
Harumnya tak akan sirna
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Al-Quran dan pahami makna
Berangkat sekolah tak lupa sarapan
Rajin belajar dapat pujian
Jadikan hidup penuh harapan
Capailah impian dan tujuan
Hari ini bulan puasa
Tahan lapar dan juga marah
Dari anak jadi dewasa
Ajaran baik jangan berubah
Pagi hari terasa hangat
Minum kopi dan juga donat
Ingin belajar harus semangat
Tak lupa doa dan juga niat
Malam hari bulannya redup
Redup hati terlupakan
Al Quran adalah pegangan hidup
Jangan pernah terlupakan
Kelak dewasa ingin ke kota
Nyatanya hidup abadi di desa
Jangan menangis karena cinta
Menangislah karena dosa
Pantun 3 Bait 6 Baris
Masak rendang racik bumbuTak lupa parut kelapa
Untuk hidangan keluarga Maia
Banyak harta miskin ilmu
Banyak dosa sedikit pahala
Apalah arti hidup di dunia
Makan buah banyak manfaat
Buah kurma dari kota Mekkah
Kalo makan janganlah bertingkah
Hidup di dunia hanya sesaat
Janganlah tamak ataupun serakah
Marilah kita banyak sedekah
Cari bambu dibuat tongkat
Pohon bambu pohon tomat
Pohon toman milik si Atun
Jika hidup di masyarakat
Jangan lupa saling hormat
Jaga tingkah dan sopan santun
PANTUN JENAKA
Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Di era modern seperti ini sudah menjadi trend para komedian televisi untuk saling berbalas pantun.
Pantun Jenaka 8 Bait
Jalan-jalan keliling AsiaBawa oleh-oleh boneka gendut
Anak-anak gembira ria
Melihat banci bergoyang dangdut
Ibu-ibu gendong balita
Balita dibawa ke rumah Inu
Apalah arti cantik jelita
Bila kulit tubuh berhias panu
Malu nyanyi sampe gerogi
Gerogi tersebut karena ayah
Kakek tua tak punya gigi
Makan kacang tanpa dikunyah
Anjing hutan dimakan gagak
Hanyalah adegan dalam cerita
Riuh kerbau tergelak-gelak
Melihat monyet berkacamata
Banci-banci tertangkap aparat
Lari-lari bak dikejar badai
Sang buaya lompat ke darat
Melihat kambing nyebur sungai
Goreng ikan juga bakwan
Pisang digondol si kucing jantan
Dari jauh cantik rupawan
Sudah dekat bak orang hutan
Ada tikus di atas genteng
Tikus beradu dengan si uler
Cowok itu memang ganteng
Tapi sayang sukanya ngiler
Kuda kecil jatuh ke rawa
Kuda itu penarik andong
Jangan ketawa
Gigi lo ompong
Pantun Jenaka 4 Bait
Bikin roti berbentuk kotak
Roti isi rasa mangga
Tahu kepala botak
Minta dikepang tiga
Bakar ikan pakai arang
Bumbu ikan baru dituang
Ditunggu-tunggu tak juga datang
Sekali datang menagih utang
Pergi ke sawah naik delman
Agar tidak tertusk duri
Apa arti bertampang preman
Tapi hati selembut peri
Minggu pagi kerja bakti
Setelah selesai langsung kupulang
Senyuman pertama memikat hati
Senyum kedua tasku hilang
Pantun Jenaka 4 Bait 6 Baris
Depan gang ada tikunganTikungan untuk tempat tongkrongan
Nongkrong sambil makan gorengan
Pemuda gagah cari pasangan
Berharap wanita cantik juga perawan
Malah dapat janda hartawan
Anak itik kembali pulang
Pulang ke rumah seorang pendeta
Pendeta sedang pergi sembahyang
Susah payah banting tulang
Hanya untuk pacar tercinta
Eh, tiba-tiba diambil orang
Ada buaya didekat rawa
Si ayam jantan sedang berdenyut
Takut dimakan dan dipotong dadu
Sakit perut untuk tertawa
Melihat badut berperut gendut
Jatuh terpeleset bermain gundu
Beradu hewan namanya banteng
Banteng hewan yang ceroboh
Tak ingat kawan juga pesan
Buat apa cantik dan ganteng
Kalo tetap tak berjodoh
Kalah sama wajah pas-pasan
0 Response to "Contoh Pantun Nasehat dan Jenaka Dalam Bahasa Indonesia"
Post a Comment